"Saya meilhat ada prospek bagi ZBRA untuk mengimplementasikan konsep integrated end-to-end supply chain solution’, terutama untuk berbagai kegiatan logistik maupun pendisitribusian secara offline dan online di seluruh Indonesia," kata Yusuf Mansur dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 Agustus 2021.
Menurutnya, digitalisasi dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang serba cepat, efisien, dan keinginan harga yang lebih terjangkau. Digitalisasi juga semakin diperlukan di tengah pandemi covid-19 saat ini.
"Semoga dengan digitalisasi ini, ZBRA lewat bisnis DNR dapat bertahan di tengah berbagai tantangan bisnis yang saat ini telah terjadi. Terutama di masa pandemi covid-19 seperti sekarang," kata Yusuf.
Direktur Utama DNR Rudy Tanoesoedibjo mengatakan perusahaannya telah mencatatkan hasil positif di tengah pandemi ini. Hal ini dikarenakan DNR mampu menjawab kebutuhan masyarakat maupun ragam unit bisnis dengan penerapan teknologi digital yang modern.
"Kami juga ditopang lewat jaringan distribusi yang dapat meng-cover area di seluruh Indonesia," ucap Rudy.
Saat ini, beban biaya logistik di Indonesia tergolong mahal dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN. Kementerian Keuangan mencatat, tahun ini angkanya mencapai 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Hal ini membuat kegiatan logistik di Indonesia masih belum mumpuni dan perlu diperhatikan secara mendalam.
Rudy berharap kehadiran Yusuf Mansur di DNR mampu mendongrak sisi digital dari distribusi yang tengah dikembangkan ZBRA lewat konsorsium. "Ini akan menjadi penting mengingat tingginya arus pergerakan distribusi barang maupun logistik di Indonesia," katanya.
PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) merupakan sebuah unit bisnis yang telah terafiliasi dengan DNR Corporation. Korporasi ini menjalankan unit bisnisnya dalam segi online dan offline logistik di seluruh Indonesia. Berdiri sejak 1963, DNR telah memiliki 47 gudang di 32 provinsi serta ditopang oleh pengalaman pendistribusian yang panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News