Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, momentum ekspansi ini menggambarkan kenaikan output, permintaan baru, dan pembelian, serta ketenagakerjaan yang kembali tumbuh setelah 14 bulan terkontraksi.
"Optimisme bahwa produksi akan terus menguat terlihat semakin solid di dalam negeri, didorong harapan perbaikan ekonomi karena situasi pandemi covid-19 domestik," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu, 2 Juni 2021.
Selain itu, Febrio menyebut, PMI manufaktur global tumbuh semakin kuat ke level 56,0 pada Mei 2021, masih mencatat angka tertinggi sejak April 2010. Ini juga didorong oleh pertumbuhan solid di sisi permintaan baru, permintaan ekspor baru, dan produksi.
"Eropa, Inggris, dan AS mencatat rekor PMI Manufaktur sekaligus menjadi kontributor utama kinerja manufaktur global yang kuat pada bulan Mei. Tiongkok, Jepang, dan India masih berada di zona ekspansi. Namun, aktivitas manufaktur India turun tajam akibat lonjakan kasus covid- 19," jelas dia.
Asean menunjukkan performa manufaktur yang bervariasi. Aktivitas manufaktur Malaysia dan Vietnam meneruskan tren ekspansif, tetapi Filipina dan Thailand berada di zona kontraksi akibat pengetatan restriksi gangguan rantai pasokan (supply chain) terus berlanjut.
Sementara itu, lonjakan kasus covid-19 di negara berkembang, seperti Amerika Latin, ASEAN, dan India perlu diwaspadai. Pengetatan restriksi yang diterapkan akan dilakukan dengan hati - hati agar tidak berdampak pada penurunan aktivitas manufaktur di wilayah tersebut.
"Pemulihan ekonomi akan berlanjut, namun pengendalian pandemi covid-19 dan vaksinasi harus terus berjalan dengan baik," tutup Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
             Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
	 
                 
                 
                 
                 
                