Nilai investasi ketiga proyek tersebut sekitar USD66,3 juta atau setara Rp946 miliar. Penyelesaian proyek tersebut memberi dampak pada capaian produksi hulu migas 2021, serta mendukung pergerakan ekonomi nasional.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan tiga proyek ini merupakan bagian dari 12 proyek hulu migas yang memang direncanakan onstream pada tahun ini.
Ketiga proyek tersebut adalah Proyek Fasilitas Produksi Stasiun Pengumpul Bangadua (SP-BDA) yang dilaksanakan oleh PT Pertamina EP, Proyek WB-NAG Compression and Condensate Pumping System yang dilaksanakan oleh PetroChina International Jabung LTD (PCJL), dan Proyek Pembangunan Fasilitas Produksi Lepas Pantai Lapangan Sidayu yang dilaksanakan oleh Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL).
"Ini adalah capaian luar biasa mengingat di tengah pandemi covid-19 yang sempat meningkat di berbagai wilayah di Indonesia, namun SKK Migas dan KKKS tetap bisa mengawal onstream tiga proyek sekaligus. Yang membanggakan ini terjadi di Agustus 2021, sehingga menjadi salah satu kado kemerdekaan bagi bangsa Indonesia," kata Julius, dalam keterangan resmi, Rabu, 1 September 2021.
Julius merinci proyek Saka di Sidayu dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi. Sedangkan proyek pembangunan fasilitas produksi SP-BDA oleh PT Pertamina EP dan Fasilitas Produksi WB-NAG Petrochina dimaksudkan untuk menahan laju penurunan produksi.
Dengan selesainya tiga proyek tersebut, maka sampai akhir Agustus 2021 jumlah proyek yang sudah onstream sebanyak 10 proyek atau sudah mencapai 83,3 persen dari keseluruhan target proyek di 2021.
Tiga proyek
PT Pertamina EP berhasil menyelesaikan kegiatan proyek pembangunan fasilitas produksi SP-BDA dengan investasi USD6,5 juta. Kapasitas produksi gross liquid sebesar 3.000 barel likuid per hari (BLPD) dan gas 10 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Commissioning dan pengaliran hidrokarbon melalui fasilitas produksi baru tersebut telah direalisasi pada 13 Agustus 2021. Dengan onstream-nya fasilitas produksi SP-BDA, maka Pertamina EP dapat mempertahankan produksi.
Kemudian Fasilitas Produksi WB-NAG Compression and Condensate Pumping System telah berhasil mengalirkan hidrokarbon pertama pada 18 Agustus 2021. Penyelesaian proyek oleh PetroChina International Jabung LTD (PCJL) ditandai dengan keberhasilan pengaliran non associated gas dari Lapangan West Betara (WB) sebesar 30,5 MMscfd yang bermanfaat untuk menjaga pasokan gas domestik.
Gas dari lapangan ini lalu diproses lebih lanjut dan dikirimkan sebagai sales gas untuk pemenuhan kebutuhan industri domestik (PLN Batam dan Tanjung Jabung Power). Investasi untuk pemasangan fasilitas produksi ini sekitar USD12 juta.
Adapun Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) pada Agustus ini juga menyelesaikan proyek pembangunan fasilitas produksi lepas pantai yang terdiri dari dua wellhead platform dan dua pipeline dasar laut untuk produksi dan penyalur gas lift dengan kapasitas produksi sebesar 6.793 barel per hari (bph) minyak dan 4,2 MMscfd gas.
Investasi dari pembangunan fasilitas ini sekitar USD47,8 juta. Final commissioning diselesaikan dengan ditandai serah terima dari tim proyek kepada tim operasi. Sumur pertama Sidayu SID-4V telah secara penuh berproduksi dan terhubung ke existing fasilitas CPP/AUP Pangkah pada 24 Agustus 2021. Kegiatan drilling saat ini masih diteruskan untuk sumur-sumur berikutnya.
"Pelaksanaan proyek hulu migas di tengah pandemi covid-19 ini memiliki tantangan tersendiri, SKK Migas dan KKKS dituntut untuk dapat bekerja sama dalam melaksanakan manajemen proyek secara efektif, efisien, dan agile dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," tutur dia.
Dengan capaian realisasi proyek yang telah mencapai 83,3 persen dari target, Julius yakin pada akhir 2021 nanti jumlah proyek yang onstream dapat melebihi dari target yang diharapkan.
"Kami bekerja sama dengan KKKS untuk mengawal capaian ini, sehingga dapat memberikan kontribusi tambahan produksi minyak dan gas di akhir tahun, sehingga menjadi modal level entry yang baik saat memasuki 2022. Sinergi dan kolaborasi ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah pencapaian visi produksi satu juta bph dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) di 2030, demi mendukung Indonesia yang lebih baik," pungkas Julius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id