Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Rugi Bandar! Pesona Emas Antam Kian Merosot di Pekan Ini

Angga Bratadharma • 18 September 2021 10:39
Jakarta: Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan di sepanjang pekan ini terpantau fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Rencana Federal Reserve untuk mengetatkan kebijakan membuat investor mulai berpaling ke instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi seperti saham dan obligasi.
 
Mengutip Logam Mulia Antam, Sabtu, 18 September 2021, harga emas Antam di awal pekan atau tepatnya Senin, 13 September, berada di level Rp929 ribu per gram. Lalu pada Selasa, 14 September, harga emas Antam menguat ke posisi Rp932 ribu per gram. Kemudian pada Rabu, 15 September, harga emas kembali naik ke level Rp936 ribu per gram.
 
Sedangkan pada Kamis, 16 September, harga emas Antam turun ke Rp932 ribu per gram. Lalu pada Jumat, 17 September, harga emas Antam kembali tertekan ke posisi Rp918 ribu per gram. Lalu pada Sabtu, 18 September, harga emas Antam terlihat stabil di Rp918 ribu per gram.

Sementara itu, harga emas melanjutkan penurunannya pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Emas memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut di tengah aksi jual yang tajam karena dolar menguat, dengan semua perhatian investor tertuju pada strategi tapering Federal Reserve AS.
 
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh lagi USD5,3 atau 0,3 persen menjadi USD1.751,40 per ons. Emas berjangka kehilangan 2,3 persen untuk minggu ini dan ditutup pada level terendah sejak 10 Agustus.
 
Harga emas berjangka anjlok USD38,1 atau 2,12 persen menjadi USD1.756,70 pada Kamis, 16 September, setelah merosot sebanyak USD12,3 atau 0,68 persen menjadi USD1.794,8 pada Rabu, 15 September, dan menguat USD12,7 atau 0,71 persen menjadi USD1,807,10 pada Selasa, 14 September.
 
Kenaikan mengejutkan dalam penjualan ritel AS pada Agustus di awal pekan, menghidupkan kembali ketakutan tapering atau pengurangan pembelian aset lebih awal oleh The Fed, mendorong dolar lebih tinggi dan mendorong penurunan tajam emas pada Kamis, 16 September.
 
"Pasar sudah percaya bahwa Fed akan mengurangi pembelian obligasi, dan itu akan mendorong imbal hasil obligasi Pemerintah AS lebih tinggi. Ini bukan pertanda baik untuk emas, kemungkinan besar akan turun kembali," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Daniel Pavilonis.
 
Dia menambahkan dolar, bukan emas, diuntungkan dari permintaan safe-haven dari perkembangan di Tiongkok seputar pengembang properti Evergrande. Dolar naik ke puncak tiga minggu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah juga naik.
 
"Emas telah menjadi produk yang membuat frustasi dan sering berbalik arah," kata seorang pedagang yang berbasis di New York, menambahkan bahwa emas kemungkinan akan dibatasi dalam kisaran USD1.750-1.780 menjelang pertemuan Fed.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan