Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Menperin Apresiasi Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong di Sektor Industri

Suci Sedya Utami • 14 Juni 2021 13:35
Jakarta: Pemerintah mendorong pelaksanaan vaksinasi pada industri guna memacu produktivitas nasional di masa pandemi. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, Batam terutama, memiliki pabrik manufaktur yang bisa berisiko terhadap berhentinya produksi jika banyak tenaga kerjanya yang terpapar covid-19.  
 
Pemberian vaksinasi dalam skala besar perlu dilakukan untuk mendorong kegiatan produksi di sektor industri sehingga dapat membangkitkan kembali perekonomian daerah dan nasional.
 
"Kami mengapresiasi keputusan para pelaku industri yang segera ikut serta dalam program vaksinasi Gotong Royong. Hal ini dapat mendorong para pekerjanya bisa bekerja lebih produktif lagi. Upaya ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” kata Agus di Jakarta, Senin, 14 Juni 2021.

Adapun vaksinasi telah dilakukan oleh dua perusahaan elektronik di Batam yakni PT Philips Industries Batam (Philips) dan PT Sat Nusapersada Tbk. (Satnusa).
 
Terdapat sebanyak 11 ribu tenaga kerja dari PT Philips Industries Batam dan PT Sat Nusapersada Tbk yang memperoleh vaksinasi Gotong Royong. Philips Batam merupakan perusahaan yang memproduksi home appliances, sedangkan Satnusa memproduksi peralatan teknologi informasi (IT).
 
Selama masa pandemi, Philips Batam masih dapat menjaga tingkat utilisasi produksinya relatif stabil, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Strategi pemasaran ekspor 100 persen yang terdiversifikasi ke berbagai wilayah dan negara menjadi kelebihan dari perusahaan. Di sisi lain, perusahaan juga berusaha dapat masuk ke pasar dalam negeri. Secara kemampuan produksi, perusahaan sudah mampu memproduksi produknya dengan nilai lokal mencapai 40-70 persen.
 
Sementara itu, Satnusa juga sudah terus berupaya mengembangkan industrinya dengan memproduksi Smartphone 5G, melengkapi lini 4G yang sudah diproduksi sebelumnya. Produk smartphone perusahaan dipasarkan baik di dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor. Saat ini, kapasitas produksi Smartphone perusahaan sudah mencapai tiga juta unit per bulan.
 
"Ke depannya, kami akan mendorong perusahaan agar dapat memproduksi produk-produk yang termasuk dalam ekosistem 5G agar Indonesia dapat memperoleh manfaat yang signifikan dalam peralihan ke teknologi 5G,” papar Agus.
 
Untuk mendukung proses produksi produk high-tech, Satnusa telah menanamkan investasi sekitar Rp1,1 triliun untuk membuat 20 lini Surface Mount Technology (SMT). Perusahaan telah mampu membuat Printed Circuit Board (PCB) 16 layer dan PCB fleksibel 4 layer.
 
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan pentingnya penguasaan teknologi SMT untuk pendalaman industri ke hulu.
 
“Melihat kemampuan produksi perusahaan yang sudah menggunakan lini SMT secara massif, kami menilai bahwa perusahaan dapat didorong untuk memperdalam kapabilitasnya hingga ke komponen semikonduktor,” tutur Taufiek.
 
Apalagi, kondisi pandemi yang menyebabkan terputusnya rantai suplai global untuk chip, akan menjadi kesempatan bagi industri dalam negeri untuk mulai masuk ke produk hulu.
 
“Upaya ini akan kami dorong melalui peningkatan kebijakan TKDN sehingga pendalaman struktur industri dapat tercapai,” jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan