COO Upbit Indonesia Resna Raniadi mengatakan, secara umum kinerja pasar kripto lebih sehat, berkualitas, dan didukung regulasi yang membaik sepanjang 2025.
Aktivitas perdagangan kripto tumbuh solid dengan peningkatan partisipasi pengguna dan selektivitas terhadap aset fundamental. Tren investasi juga semakin matang, ditandai dengan meningkatnya strategi holding jangka menengah dan panjang.
Transisi pengawasan dari Bappebti ke OJK melalui UU P2SK, serta penguatan kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran dan stabilitas keuangan digital, turut memperjelas arah tata kelola ekosistem aset digital di Indonesia.
"Pertumbuhan investor kini tidak hanya tercermin dari jumlah transaksi, tetapi dari semakin meningkatnya kualitas partisipasi. Investor Indonesia semakin selektif, memahami risiko, dan mulai menempatkan aset digital sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang," katanya.
Menurut Resna, dengan pengawasan OJK sebagai otoritas industri aset kripto, serta peran Bank Indonesia dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan dan infrastruktur pembayaran digital, pihaknya percaya industri itu akan semakin terstruktur, aman, dan berkelanjutan.
"Kami terus memperkuat kepatuhan, meningkatkan edukasi, dan hadir lebih dekat dengan komunitas guna memastikan ekosistem kripto nasional berkembang secara sehat," ujarnya.
Dengan arah industri yang semakin matang, 2026 diprediksi menjadi tahun penegasan peran aset kripto dalam portofolio keuangan modern.
"Kami memastikan setiap pengguna dapat mengakses layanan aset digital yang aman, teredukasi, dan sesuai regulasi," kata Resna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News