"Jalan keluarnya yang pertama kita tambah dari 300 ribu ke 500 ribu ton/bulan," ujar Zulkifli dalam tayangan Metro TV, Rabu, 8 Februari 2023.
Kemendag menegaskan, kurangnya pasokan Minyakita diakibatkan adanya konsumen dari minyak goreng premium ikut membeli Minyakita. Hal ini yang membuat ketersediaan minyak goreng subsidi tersebut tidak mencukupi.
“Karena Minyaknya bagus, kemasannya bagus, dijualnya juga di ritel modern, semua premium pindah, ya nggak cukup,” ungkap Zulkifli.
Sebelumnya, kelangkaan Minyakita terjadi di pasaran. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan sekitar 500 ton Minyakita siap distribusi tersimpan di gudang PT Bina Karya Prima, Jakarta.
"Katanya ini produksi Desember, tentu nanti ada Satgas yang akan menangani ini. Yang terpenting barang ini bisa memenuhi dulu pasar-pasar rakyat di Jawa. Jadi 3 hari bisa selesai ini," kata Zulkifli saat melakukan sidak di gudang PT Bina Karya Prima, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023.
Baca juga: MinyaKita Langka, Lalu Minyak Goreng Lainnya Bagaimana? |
Kemendag dan Satgas akan melakukan penyelidikan terkait penemuan 500 ton minyak goreng tersebut. Saat ini kata Zulkifli, terpenting minyak yang tersedia dapat didistribusikan secepatnya kepada konsumen.
“Di Jawa dulu saja, karena Jawa ini paling banyak. Jangan pasar modern dulu, pasar rakyat dulu. Kalau lebih, baru ke Sumatera tapi di pasar-pasar," tuturnya.
Zulkifli mengatakan tugas Satgas bukan hanya mengurus pendistribusian minyak goreng, tetapi bahan pokok lainnya seperti beras, kedelai, dan daging. Apalagi menjelang bulan puasa dan Lebaran 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News