"Kenaikan total pembiayaan Rp100 miliar dari tahun kemarin sampai sekarang lewat Kabayan (Kasih Bayar Nanti), semacam pay later. Sekarang Rp200 miliar, sampai akhir tahun Rp250 miliar, dan tahun depan targetnya Rp1 triliun," ucap Co-Founder dan Chief of Staff eFishery Chrisna Aditya di Cirebon, Kamis, 4 November 2021.
Chrisna menjelaskan bahwa platform eFishery dirancang khusus untuk mempermudah aktivitas budi daya ikan, mulai dari awal hingga akhir proses budi daya. Aplikasi ini menyediakan berbagai kebutuhan para pembudidaya, mulai dari akses terhadap pembelian pakan, penjualan ikan, hingga pengajuan permodalan.
Dalam hal pembiayaan, eFishery memiliki Kabayan yakni layanan finansial yang dibuat khusus untuk pembudidaya ikan air tawar di Indonesia. Layanan Kabayan merupakan bagian dari eFisheryFund, program yang membuka akses bagi pembudidaya ke beragam layanan finansial yang dapat mendukung bisnis budidaya ikan.
"Untuk pembiayaan, kita ada kerja sama dengan fintech dan industri perbankan seperti BRI, BNI, Bank Jago. Kalau fintech ada Crowde, Alami, Investree. Jadi memang kita kerja sama itu untuk menyalurkan credit facility-nya ke pembudidaya-pembudidaya kita," paparnya.
Ia mengungkapkan pembiayaan yang disalurkan eFishery kepada pembudidaya berupa kredit produktif. Dalam pembiayaan tersebut, fitur Kabayan berupa program cicilan yang dapat dimanfaatkan oleh para pembudidaya untuk memperoleh produk eFishery seperti auto-feeder dan pakan ikan.
"Kita kasihnya berupa pakan, bukan berupa uang cash. Jadi kita pastikan bahwa kreditnya itu berupa pakan produktif yang untuk makan ikan, bukan berupa uang yang bisa dipakai untuk kebutuhan lain-lain," urai dia.
Sampai saat ini, jumlah pembudidaya ikan di Indonesia mencapai tiga juta dimana lebih dari 20 ribu diantaranya merupakan mitra eFishery. "Target akhir tahun 50 ribu pembudidaya, tahun depan goals kita satu juta. Kita bantu teknologinya," tukas Chrisna.
Dia menekankan bahwa eFishery terus mengembangkan inovasinya dalam membantu para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia. Hingga kini, produk dan layanan eFishery telah menjangkau 70 ribu kolam di seluruh Indonesia dan meningkatkan pendapatan pembudidaya hingga 45 persen.
"Prospek industri akuakultur semakin berkembang pesat ketimbang sektor makanan berbasis hewani lainnya. Apalagi laju tangkapan ikan laut cenderung stagnan dengan pertumbuhan hanya tiga persen. Di sisi lain, akuakultur tumbuh 21 persen selama enam tahun terakhir sehingga prospek industri ini semakin cerah karena potensinya sangat besar," tutup Chrisna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News