Adapun upaya yang dilakukan oleh perusahaan emiten berkode saham PEHA ini salah satunya adalah dengan penyerahan bantuan berupa multivitamin dan hand sanitizer untuk menjaga daya tahan tubuh tenaga kesehatan. Bantuan ini diserahkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Direktur Utama PT Phapros Tbk Hadi Kardoko mengatakan bantuan berupa 2.500 strip multivitamin produksi Phapros yakni Becefort, lebih dari 900 tube vitamin C Merzavit effervescent produksi anak usaha Phapros, PT Lucas Djaja Grup, dan 500 botol hand sanitizer.
"Kita tahu bahwa angka pertambahan kasus covid-19 beberapa minggu ke belakang naik signifikan. Pada 6 Juli lalu bahkan mencapai lebih dari 31 ribu kasus harian baru sehingga dibutuhkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang lebih ekstra," kata Hadi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Juli 2021.
Menurutnya hal ini pastinya tidak lepas dari kebutuhan yang besar akan dukungan rekan-rekan tenaga kesehatan yang menjadi pahlawan garda depan. Oleh karena itu, bantuan Phapros disalurkan langsung ke BNPB agar kemudian diserahkan kepada tenaga medis di Rumah Sakit Darurat Covid-19 dalam rangka menekan penyebaran covid-19.
"Dan sebagai bentuk dukungan moril yang disertai harapan dan doa agar para tenaga kesehatan di manapun mereka berada tetap dapat diberikan kesehatan dan kekuatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," ujarnya.
Hadi menambahkan bantuan ini juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial Phapros di bidang kesehatan masyarakat. Ia menuturkan kandungan vitamin dalam produk-produk buatan Phapros dan anak usahanya tersebut sudah sangat baik dalam membantu menjaga daya tahan tubuh.
"Kandungan vitaminnya cukup lengkap, ada vitamin C 500 miligram, vitamin E, dan vitamin B Kompleks yang bisa membantu menjaga imunitas masyarakat, khususnya tenaga medis yang saat ini berjibaku melawan pandemi covid-19," tuturnya.
Saat ini pemerintah menerapkan PPKM Darurat akibat lonjakan kasus covid-19 yang signifikan. Hadi memastikan pihaknya mendukung aturan pemerintah tersebut, dengan pemberlakuan Work From Home (WFH) 100 persen bagi karyawan bagian supporting dan pengaturan kegiatan operasional di Pabrik Phapros yang terletak di kawasan Semarang, Jawa Tengah.
Langkah itu melalui penerapan sistem shifting dan jam kerja dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat, termasuk melalui random swab antigen bagi karyawan bagian operasional. Hal itu dilakukan agar Phapros dapat terus memberikan yang terbaik untuk kebutuhan masyarakat akan obat dan vitamin yang sangat tinggi di masa pandemi saat ini.
"Serta menjaga dan memonitor ketersediaan obat secara nasional agar masyarakat dapat memperoleh produk-produk terkait covid-19 dengan mudah," pungkas Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News