Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan nilai perdagangan kedua negara tersebut saat ini sebesar USD2,9 miliar.
"Rencananya setelah penandatanganan CEPA ini paling tidak kita bisa mendua kali lipatkan, atau tiga kali lipatkan daripada angka tersebut," kata Lutfi dalam penjelasan kerja sama dengan UEA, Jumat, 3 September 2021.
Lutfi meyakini target tersebut akan tercapai lantaran ada beberapa bidang bisnis yang sangat menjanjikan bagi kedua negara. Ia pun mengungkapkan ia telah mengutarakan bidang bisnis tersebut kepada Presiden Joko Widodo.
"Seperti yang saya laporkan kepada Pak Presiden tadi, Indonesia pada 2020 menjual emas dan perhiasan emas sebesar USD8,2 miliar, menjadi barang nomor lima terbesar ekspor nonmigas kita. Dari angka tersebut 37 persen pergi ke negara transit, dan negara transit tersebut mempunyai perjanjian perdagangan dengan UEA, maka seluruhnya barang emas dan perhiasan emas itu dijual dari negara transit kepada UEA," jelasnya.
Lebih lanjut, Lutfi menuturkan, pada kesempatan yang sama Indonesia hanya menjual sebesar USD76 juta kepada UEA secara langsung karena dalam perjanjian perdagangan barang-barang Indonesia dijual lebih murah lima persen karena pajaknya rendah.
"Oleh sebab itu, perjanjian perdagangan ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan merupakan bagian daripada anjungan atau jendela kita, untuk menjual ekspor ke negara tujuan lain nontradisional seperti di Afrika dan jazirah Arab," imbuhnya.
Lutfi juga mengungkapkan, dirinya bersama Minister of State for Foreign Trade of UEA H.E Dr. Thani bin Ahmed Al Zeyoudi berjanji untuk menyelesaikan perjanjian ini berbasis persahabatan dan mencari potensi dagang serta bisnis baru.
"Kita akan menyelesaikan pada kesempatan pertama tidak lebih dari satu tahun," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id