Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya menyampaikan UMKM menjadi salah satu penyangga perekonomian Indonesia. Hal itu dapat dibuktikan ketika Indonesia mengalami dua kali krisis maka UMKM yang paling mampu bertahan.
"Hari ini di tengah krisis akibat pandemi covid-19 UMKM juga masih bisa bertahan. Meskipun pertumbuhan ekonomi masih kontraksi atau minus dalam beberapa kuartal, berkat UMKM pertumbuhannya mulai mendekati angka satu yang semula minus lima," katanya, dilansir dari Antara, Jumat, 28 Mei 2021.
Ia mengakui pandemi covid-19 memberikan dampak langsung ke berbagai aspek ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Banyak UMKM yang merosot omzetnya. Namun, beberapa UMKM masih cukup kuat bertahan di antaranya UMKM di sektor kuliner.
Untuk mendukung hal itu pihaknya menggelar Pelatihan Vokasional Bagi Usaha Mikro Sektor Kuliner di Bogor, Jawa Barat, yang diselenggarakan pada 27-29 Mei 2021. Pelatihan yang diikuti 33 pelaku usaha mikro ini diadakan Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koperasi dan UKM.
Program pelatihan dan pendampingan bagi usaha mikro kali ini fokus dengan topik pembuatan frozen food serta konten untuk memasarkan produk secara digital, baik melalui video sederhana maupun pengambilan produk untuk dipajang di toko daring milik pelaku usaha mikro.
Ia menilai berkat dunia digital perlahan UMKM pun bangkit. Berdasarkan survei The World Bank IBRD-IDA terkait dampak pandemi di Indonesia, ternyata sebanyak 42 persen UMKM menggunakan media sosial atau digital platform sebagai antisipasi kebijakan social distancing.
"Hal ini menunjukkan adanya perubahan UMKM yang mulai beralih menggunakan teknologi digital serta pemanfaatan internet untuk menjalankan bisnisnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News