BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital. Penggunaan teknologi BIM memungkinkan pelaku yang terlibat dalam suatu proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan (building lifecycle).
"Penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat," kata Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 1 November 2020.
Yuyus mengungkapkan bahwa dunia bisnis saat ini mengalami era disrupsi di mana perusahaan rintisan (startup) dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri. Era disrupsi didorong oleh adanya perkembangan dunia digital dengan sektor kontruksi merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak dari transformasi digital tersebut.
Namun demikian, sebutnya, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya. Efisiensi biaya, produktivitas, peningkatan mutu dan akurasi waktu selalu menjadi tantangan dari tahun demi tahun dalam sektor konstruksi.
"Oleh karena itu perusahaan selalu melakukan kajian serta riset untuk mengatasi semua tantangan yang ada. Perseroan memandang perlu diadakannya suatu transformasi menuju era konstruksi digital sebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa negara maju, salah satunya adalah dengan penerapan implementasi teknologi BIM," ungkap dia.
Perseroan telah mengimplementasikan teknologi BIM Level 2 sesuai dengan standar ISO:19650 di mana PTPP saat ini tengah melakukan proses full audit dan sertifikasi oleh Llyod International yang ditargetkan akan rampung pada bulan Desember mendatang. Perseroan telah melaksanakan implementasi BIM 3D & 4D terhadap proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Saat ini, perseroan sedang dalam tahap pengembangan dan merealisasikan pilot project BIM 5D yang mengintegrasikan WBS, PPC, dan LPS dalam salah satu pilot project untuk memenuhi standar ISO:19650. Untuk memberikan manfaat maksimal penerapan BIM idealnya dilakukan seawal mungkin, yaitu sejak dari tahapan pre-design dan terus berlanjut ke tingkat detailnya menggunakan BIM di tahap-tahap selanjutnya, yaitu tahap schematic design, detail design, construction documentation, serta procurement & operation.
PTPP sudah mulai menerapkan BIM sejak 2015 pada proyek-proyek yang dikerjakan oleh perseoran, mulai dari Aceh hingga Papua, baik pada proyek gedung maupun infrastruktur. Di antaranya proyek Istora Papua, Jalan Tol Manado-Bitung, Bendungan Pidekso, RDMP Balikpapan, Stadion Lukas Enembe, Menara BNI Pejompongan, Apartemen Springwood Serpong, Apartemen Pertamina RU V Balikpapan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, pengembangan Pelabuhan Sibolga, Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jalan Tol Pandaan-Malang, New Yogyakarta International Airport, hingga Jembatan Teluk Kendari.
"Untuk mewujudkan keseriusan perseroan terhadap implementasi teknologi BIM di dunia konstruksi Indonesia, perseroan juga menjadi pionir dalam penyelenggaraan konferensi internasional yang membahas penerapan teknologi digital di industri konstruksi khususnya BIM. Sampai saat ini, perseroan telah melaksanakan konferensi internasional tersebut sebanyak dua kali, yaitu dalam acara PP Digital Construction Day International Conference 2017 dan PP Digital Construction Day International Conference & Workshop 2019.
"Konferensi internasional ini untuk mengembangkan kempemimpinan teknologi di bidang konstruksi untuk menjadi perusahaan yang kompetitif dan siap menghadapi era disrupsi," pungkas Yuyus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id