Ilustrasi kerajinan lokal - - Foto: Medcom
Ilustrasi kerajinan lokal - - Foto: Medcom

Tarik Minat Milenial, Kemenperin Dorong Inovasi Perajin Lokal

Eko Nordiansyah • 11 Desember 2020 19:38
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong para perajin lokal agar berinovasi dalam menghasilkan produknya. Sebab perajin yang inovatif, kreatif, dan ramah lingkungan akan menarik minat pembeli dari generasi milenial.
 
"Para perajin harus ikut beradaptasi memaksimalkan potensi untuk improvisasi agar dapat terus berkreasi," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 11 Desember 2020.
 
Untuk menggali inovasi dan kreativitas pada perajin, Kemenperin menggelar kompetisi Tudung Saji Nusantara 2020 bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Kegiatan ini sekaligus untuk melestarikan budaya bangsa.

"Selain itu, kompetisi ini mendukung Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia dalam rangka membangun minat masyarakat untuk membeli produk lokal, khususnya produk-produk kerajinan," ungkap dia.
 
Jika melihat nilai ekspor Barang Industri Kerajinan pada Januari-September 2020 adalah USD435 juta atau setara Rp6,17 triliun. Nilai tersebut turun 9,9 persen dibandingkan dengan nilai ekspor pada periode yang sama tahun lalu sebesar USD483 juta atau setara Rp6,71 triliun.
 
Wakil Ketua Harian I Dekranas Loemongga Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan kegiatan Kompetisi Tudung Saji sejalan dengan tujuan dibentuknya Dekranas yaitu mengembangkan kerajinan nasional, dengan menanamkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kerajinan bagi kehidupan sehari-hari.
 
"Filosofi tudung saji adalah memohon perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sehingga Tudung saji merepresentasikan perlindungan terhadap nilai-nilai budaya kita yang dituangkan dalam bentuk produk-produk kerajinan," jelasnya.
 
Proses seleksi dari kompetisi ini dilakukan untuk memilih 30 karya dari total pendaftar sebanyak 168 orang. Pada penjurian tahap terakhir, tiga peserta terbaik kompetisi ini yaitu Muliani dari Lombok Tengah NTB, Andi Aisha JBP dari Makassar Sulawesi Selatan, dan Ketut Sukra Wenten dari Buleleng Bali.
 
"Melalui kompetisi ini diharapkan para perajin di masa yang akan datang akan terus mengeluarkan ide, inovasi dan karya kreatif yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan industri kerajinan lokal," pungkas Gati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan