Ilustrasi gasifikasi batu bara - - Foto: dok AFP
Ilustrasi gasifikasi batu bara - - Foto: dok AFP

Pemerintah Bidik Serapan Gasifikasi Batu Bara 13 Juta Ton di 2024

Suci Sedya Utami • 15 Desember 2020 21:00
Jakarta: Pemerintah menargetkan penyerapan batu bara untuk program gasifikasi di 2024 mencapai 13 juta ton. Gasifikasi ini akan mengubah batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG yang masih impor.
 
"Target hilirisasi pada 2024 sebesar kurang lebih 13 juta ton kapasitas input dengan nilai ekspor dimethyl ether sebesar hampir USD600 juta per tahun yang meliputi gasifikasi batu bara, coke making, coal upgrading dan briket batu bara," kata Menteri dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Indonesia Mining Outlook, Selasa, 15 Desember 2020.
 
Arifin mengatakan gasifikasi batu bara merupakan salah satu program hilirisasi yang didorong pemerintah untuk menciptakan nilai tambah. Karena itu, pemerintah konsisten mendorong peningkatan nilai tambah pada komoditas mineral dan batu bara (minerba).

"Akselerasi program hilirisasi batu bara di Indonesia, potenasi batu bara yang dominan adalah yang kalori rendah, jenis batu bara ini akan bernilai ekonomomis apabila dilkaukan peningkatan nilai tambah," ujar Arifin.
 
Dari data Kementerian ESDM, cadangan batu bara Indonesia mencapai 37 miliar ton sementara sumber daya bat bara mencapai 147 miliar.
 
Pada 2020, produksi batu bara ditargetkan sebesar 550 juta ton yang diperuntukkan untuk ekspor 395 ton dan domestik 155 ton. Pada 2021, produksi diperkirakan sebesar 609 juta ton untuk ekspor 441 juta dan domestik 168 juta.
 
Pada 2022 sebesar 618 juta ton, untuk ekspor 441 juta dan domestik 177 juta. Pada 2023 sebesar 625 juta ton untuk ekspor 441 juta dan domestik 184 juta. Lalu pada 2024 sebesar 628 juta ton untuk ekspor 441 juta dan domestik 187 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan