Selain bipang beras, industri makanan oleh-oleh khas Pasuruan ini juga memproduksi bipang jagung dan popcorn yang dipasarkan di Jawa Timur, Jakarta, Bali, hingga Makasar.
Area Head Pasuruan dan sekitarnya Mohammad Makki Nurudin mengatakan, alasan pengusaha bipang menggunakan gas bumi karena dianggap lebih praktis dan efisien. Makki mengatakan hal ini membuktikan gas bumi makin dikenal luas di masyarakat.
“Kami senang sekali, salah satu industri produsen bipang terbesar di Pasuruan tertarik untuk menggunakan gas bumi," kata Makki dalam keterangan resmi, Kamis, 3 Desember 2020.
Makki mengatakan, PGN Area Pasuruan telah melayani 114 industri di berbagai sektor seperti makanan, kimia, dan kayu. Sedangkan total pelanggan industri PGN di Jawa Timur telah mencapai kurang lebih 550 industri. Melalui penggunaan gas bumi, para pelanggan industri di Pasuruan maupun Jawa Timur dapat meningkatkan efisiensi sehingga daya saing produknya juga semakin meningkat.
Pasuruan juga menjadi salah satu wilayah yang ditetapkan pemerintah untuk mendapatkan kuota pemasangan jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sejak 2015, pelanggan gas rumah tangga dan pelanggan kecil di Pasuruan telah mencapai kurang lebih 19 ribu saluran rumah tangga.
Makki menambahkan, dengan panjang jaringan pipa gas lebih dari 200 KM yang dikelola saat ini, PGN Area Pasuruan telah menyalurkan gas bumi dengan volume rata-rata 25 billion british thermal unit per day (BBTUD) di wilayah Pasuruan.
"Pembangunan infrastruktur, jaminan kesediaan pasokan gas, dan penyediaan layanan gas bumi, kami harapkan dapat mendukung Wilayah Pasuruan Raya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pasuruan," jelas Makki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News