Ilustrasi. Foto: Dok.MI
Ilustrasi. Foto: Dok.MI

Pro Kontra Pengusaha di Sektor Pariwisata Tanggapi Pemangkasan Cuti Bersama Akhir Tahun

MetroTV • 25 November 2020 13:39
Jakarta: Pemerintah berencana memperpendek waktu cuti bersama akhir tahun yang dijadwalkan pada 24-31 Desember, seiring terus bertambahnya kasus covid-19. Sejumlah pengusaha di sektor pariwisata pun memiliki tanggapan yang berbeda-beda.
 
Direktur agensi tur Golden Rama Edhi Sutadharma menilai rencana kebijakan tersebut justru dapat membuat industri pariwisata semakin terpuruk. Menurutnya, cuti bersama tidak perlu diperpendek, selama protokol kesehatan diterapkan secara disiplin serta diawasi ketat oleh petugas.
 
"Sebaiknya tetap cuti bersama tetapi protokol kesehatannya yang lebih ditegaskan atau dijaga," ujarnya, Rabu, 25 November 2020.

Selain itu, ia berharap kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dengan pemilik atau pengelola lokasi wisata terkait penerapan protokol kesehatan terus diberlakukan. Edhi menjamin pihaknya sebagai agensi travel akan mengikuti semua aturan yang dikeluarkan pemerintah.
 
Sementara itu, hal berbeda disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Hosea Andreas Runkat. Menurutnya, rencana pemerintah untuk memperpendek cuti bersama akhir tahun mendatang justru langkah yang tepat. Ia berkaca pada pelaksanaan cuti bersama Oktober lalu yang justru menaikkan grafik covid-19.
 
"Kalau berdasarkan dari pengalaman terakhir waktu cuti panjang di Oktober akhir ya kita melihat kan dampaknya ada peningkatan yang cukup signifikan dan ini cukup berpengaruh," ujar Hosea.
 
Hosea menambahkan peningkatan kasus covid-19 pada bulan lalu juga tak sejalan dengan penerapan PSBB Transisi di Ibu Kota, mengingat Jakarta masih menjadi penyumbang kasus positif terbanyak hingga saat ini meski dalam status PSBB transisi.
 
Pada akhirnya, meningkatnya kasus aktif covid-19 berdampak besar terhadap industri pameran yang telah mati suri selama pandemi.
 
“Yang saya takutkan kalau nanti Desember misalnya ada libur panjang, bukan PSBB transisi (lagi) diperpanjang, (tetapi) yang saya takutkan kita di lockdown, atau PSBB total,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan