Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. FOTO: Setkab/Jay/Humas
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. FOTO: Setkab/Jay/Humas

Bantah Food Estate Gagal Panen, Ini Penjelasan Mentan

Antara • 09 Februari 2021 19:00
Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo membantah isu soal gagal panen di proyek lumbung pangan atau food estate yang dicanangkan pemerintah sejak tahun lalu di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
 
Mentan Syahrul menjelaskan bahwa dari 30 ribu hektare lahan yang digarap oleh Kementerian Pertanian tentu ada saja lahan yang mengalami kendala produksi, seperti serangan hama tikus. Dari 30 ribu hektare, lanjutnya ada 1-2 hektare yang bersoal karena menghadapi tikus, menghadapi hama, dan menghadapi air mulai naik.
 
"Ini cuma 1-2 hektare. Bagaimana dibilang gagal, sementara minggu depan baru mulai panen di Pulang Pisau," kata Mentan Syahrul, dilansir dari Antara, Selasa, 9 Februari 2021.

Mentan mengatakan bahwa kondisi penggarapan lumbung pangan di Kalimantan tidak seperti di Sumatra dan Jawa karena perbedaan jenis tanah. Di Provinsi Kalteng, tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, lahan pertanian yang ada merupakan lahan rawa dengan kadar asam yang tinggi, serta kedalaman air hingga 50 cm.
 
Menurut Mentan, peningkatan produktivitas pada lahan akan terus dibenahi karena lumbung pangan menjadi upaya bagi pemerintah untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan seperti yang diperingatkan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).
 
Sementara itu lumbung pangan yang dikembangkan di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara juga telah dimulai di lahan seluas 215 hektare. Tahun ini, Kementan akan menambah luas tanam seluas 1.000 hektare.
 
Adapun korporasi pertanian menjadi bagian dari pengelolaan lumbung pangan. Nantinya, hasil pangan yang diproduksi tidak hanya bergantung pada satu komoditas saja yakni padi, tetapi juga jagung hingga produk hortikultura dan peternakan.
 
"Kalau kita korporasikan ini, skala ekonominya bisa dihitung, intervensi KUR juga bisa masuk sehingga petani bisa lebih baik lagi," pungkas Syahrul.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan