"Secara kumulatif nilai ekspor Maluku pada periode Januari-Juli 2022 tercatat sebesar USD48,31 juta atau meningkat sekitar 50,85 persen dibandingkan dengan periode yang sama Januari-Juli 2021, akibat ditunjang oleh komoditas migas," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Asep Riyadi, dilansir dari Antara, Senin, 5 September 2022.
Ia menjelaskan kegiatan ekspor sektor migas pada periode Januari-Juli berupa minyak minyak mentah sebesar USD26,33 juta. Sedangkan dari sektor nonmigas, yakni perikanan, juga mendorong nilai ekspor Maluku dengan nilai USD21,98 juta dari komoditas ikan tuna, tuna sirip kuning, cumi-cumi, dan ikan kerapu hidup.
Meski begitu, ia mengatakan, selama periode Januari-Juli 2022 volume ekspor Maluku mencapai 40,11 ribu ton atau turun 23,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada Juli 2022 volume ekspor Maluku mencapai 140 ribu ton atau turun 96,17 persen ketimbang Juni 2022, terutama dipicu oleh tidak adanya ekspor minyak mentah.
| Baca: KKP Bakal Permudah Akses BBM untuk Nelayan |
Ia menjelaskan Maluku melakukan ekspor ke negara anggota ASEAN pada Januari-Juli 2022 yang terbesar menuju Singapura senilai USD3,20 juta atau meningkat 1,389 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Pada kawasan negara Asia lainnya, yaitu nilai ekspor tertinggi ke India, kemudian diikuti oleh Tiongkok, dan Jepang.
"Ekspor ke India dengan andil sebesar 54,58 persen dari total ekspor Maluku, kemudian Tiongkok meningkat 139,39 persen, dan sebaliknya ekspor ke Jepang menurun sebesar 33,59 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2021," ujarnya.
Dirinya menambahkan secara kumulatif nilai ekspor komoditas asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Januari-Juli 2022 mencapai USD18,73 juta atau naik 107,71 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Sedangkan total nilai ekspor yang melalui pelabuhan luar Maluku pada Juli 2022 mencapai USD4,43 juta atau 38,08 persen dari Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
