"Bahkan penurunan terbesar terjadi pada dua hari perdagangan terakhir minggu ini, setelah Tiongkok melakukan lockdown di beberapa wilayahnya," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa, 7 September 2022.
Defris mengatakan, mengacu pada refinitiv harga CPO dalam dua hari awal pekan ini relatif stabil dan hanya mengalami penurunan sedikit, sedangkan dalam dua hari perdagangan terakhir secara kumulatif ambles 5,52 persen.
"Harga CPO telah turun hingga 45 persen dari level tertinggi yang dicatatkan akhir April tahun ini atau tepat sehari setelah larangan ekspor CPO diberlakukan oleh Pemerintah Indonesia. Pada 29 April 2022, harga CPO sempat menembus 7.104 ringgit Malaysia per ton," katanya.
Sementara dari sisi permintaan berpotensi menurun ketika Tiongkok kembali melakukan lockdown untuk melawan penyebaran virus covid-19.
Tiongkok masih memberlakukan kebijakan zero covid-19, sehingga ketika ada kasus baru maka mereka akan langsung me-lockdown wilayahnya. Tiongkok merupakan konsumen CPO dunia terbesar setelah India. Bahkan, jika melansir data dari UN Comtrade, Tiongkok merupakan konsumen terbesar kedua untuk CPO Indonesia pada periode 2016-2020.
"Karenanya penurunan harga tandan buah sawit Riau periode 7-13 September 2022 untuk kelompok umur 10-20 tahun adalah sebesar Rp28,29 per kg atau mencapai 1,11 persen dari harga minggu lalu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News