"LNG ini gas alam yang diubah menjadi cair, sehingga menjadi bahan bakar yang sangat ramah lingkungan," kata Kepala Laboratorium Terpadu Pembantu (LTP) Blok Masela Unpatti Dr Netty Siahaya dikutip dari Antara, Rabu, 21 Februari 2024.
baca juga: Ini Rencana Pertamina Usai Akuisisi Saham Shell di Blok Masela |
Netty menjelaskan bahwa LNG merupakan gas bumi yang telah didinginkan sampai suhu minus 162 derajat Celsius, mengubahnya dari gas menjadi bentuk cair dan mengurangi volumenya sampai 600 kali lebih kecil. Proses inilah yang membuat gas bumi jadi lebih mudah untuk disimpan dan didistribusikan.
"Dengan LNG, emisi CO2 dapat berkurang sekitar 25 persen, emisi NOX berkurang 90 persen, tidak ada emisi sulfur, debu, dan partikel lain," kata Netty menjelaskan.
volume LNG meningkat
Apalagi saat ini Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) INPEX Masela Ltd memperkirakan volume produksi LNG pada lapangan abadi Blok Masela Maluku dapat mencapai sebesar 9,5 juta ton per tahun."Proyek LNG Abadi yang diperkirakan mencapai volume produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton dan diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya," katanya pula.
Namun di samping itu, kata dia lagi, pengerjaan proyek LNG sendiri harus berlandaskan efisiensi dan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) dan kualitas. Ia berharap proyek ini akan menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. Hal ini harus diwujudkan melalui optimalisasi sumber daya, sehingga pengembangan yang dilaksanakan harus secara efisien.
"Ini menjadi elemen penting dalam upaya mencapai tujuan nol emisi CO2 pada tahun 2060 dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah timur Indonesia," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News