Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Perang Rusia vs Ukraina dan Pengaruhnya terhadap Harga Emas

Medcom • 01 Juni 2024 10:09
Jakarta: Situasi tertentu seperti perang atau konflik dapat memengaruhi kondisi perekonomian dunia. Salah satunya adalah konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sejak 24 Februari 2022.
 
Selain itu, kondisi perekonomian dunia juga dapat dikatakan belum stabil pascapandemi yang melanda selama sekitar dua tahun. Dampak yang terjadi akibat konflik tersebut adalah meningkatnya komoditas pokok, termasuk juga harga logam mulia emas.
 

Dampak konflik Rusia vs Ukraina ke perubahan harga emas


Melansir laman Logam Mulia Antam, logam mulia jenis emas diketahui sebagai salah satu barang investasi yang dikategorikan aman. Situasi konflik memang memberikan perubahan yang signifikan terhadap harga komoditas pokok, tetapi tidak pada emas. Nilai dari logam mulia ini justru mengalami kenaikan dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil.
 
Konflik yang terjadi antarnegara memungkinkan untuk melibatkan negara-negara lainnya secara tidak langsung sehingga berpotensi menimbulkan kekhawatiran dan ketegangan yang akan berdampak ke perekonomian negara tersebut.

Perlu diketahui, harga emas di Indonesia akan selalu mengikuti harga pasar emas di Amerika Serikat. Pada Februari tahun itu, harga emas antam per gram mengalami kenaikan dari Rp974 ribu menjadi Rp994 ribu. Dapat dikatakan terdapat peningkatan sebesar Rp20 ribu per gram saat Rusia mulai melakukan invasi ke Ukraina.
 
 
Baca juga: Naik Jadi Rp1,337 Juta/Gram, Kilau Emas Antam Bikin 'Silau'

 
Namun, harga emas kembali menyusut setelah melihat Amerika Serikat tidak melakukan invasi ke Ukraina dengan tindakan militer balasan. Di waktu yang bersamaan, Amerika Serikat juga tengah menaikkan suku bunga Bank Sentral The Fed yang dapat memberikan tekanan tambahan harga emas secara agresif.
 
Dengan demikian, harga emas di pasar spot pada 25 Februari 2022 tercatat pada level USD1.889,34. Sementara di pasar emas nasional pada 26 Februari 2022, harga emas terlihat kembali menyusut ke harga Rp969 ribu. Meskipun begitu, banyak pakar yang berpendapat harga emas masih memiliki potensi untuk menjadi lebih kuat jika konflik Rusia versus Ukraina kian memanas.
 

Harga emas terus menanjak


Beranjak ke Desember 2022, harga emas terus mengalami perubahan sampai Maret 2023 yang tercatat bertahan di harga Rp1.100.932 (dengan NPWP) untuk berat satu gram. Ini disebabkan karena The Fed yang menerapkan kenaikan suku bunga sehingga harga emas menjadi lemah.
 
Pada pertengahan Maret-April 2023, harga emas kembali ke jalur uptrend sejak tiga bank besar di Amerika Serikat mengalami kejatuhan, yaitu Silicon Valley Bank (SVC), Signature Bank, dan Silvergate Bank. Hal ini menyebabkan kekhawatiran terhadap kondisi perekonomian di negara tersebut karena pascacovid-19 yang belum membaik dan konflik Rusia-Ukraina yang kembali masuk ke jurang resesi.
 
Jika konflik Rusia-Ukraina semakin besar, berbagai bank di Amerika Serikat juga dikhawatirkan dapat menyusul kejatuhan tiga bank besar tersebut. Fenomena ini membuat para ahli ekonom memprediksi harga emas per gram mencapai level USD3.000-USD4.000 per troy ounce atau sama dengan Rp1,5 juta-Rp2 juta.
 
Kalau kamu berminat untuk berinvestasi emas, sebaiknya selalu mengikuti perkembangan geopolitik. Dengan itu, kamu dapat mengetahui waktu yang pas untuk membeli atau menjual logam mulia ini. (Keizya Ham)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan