Program tersebut pun mendapat dukungan dari ratusan karyawan dari Bogor, Depok, dan Jakarta yang berasal dari lima perusahaan produsen alat kesehatan (alkes) dalam negeri khususnya alat swab antigen. Adapun Gernas BBI diharapkan bisa berimbas positif terhadap perekonomian terutama di saat Indonesia mulai pulih dari covid-19.
"Mari kita dukung komitmen Jokowi agar senantiasa bangga dengan produk buatan sendiri. Ini bentuk nyata dukungan pemerintah menciptakan lapangan kerja dengan memakai barang lokal," kata Koordinator Aksi Luthfi Wicaksono, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 Desember 2021.
Kelima perusahaan yang memberikan dukungan itu yakni PT Taishan Alkes Indonesia, PT Sri Tita Medika, PT Tjahaya Inti Gemilang, PT Intertekno Grafika Sejati, dan PT Penjalindo Nusantara. Selain mendukung Gernas BBI, mereka juga menyerukan agar pemerintah memberantas mafia alkes dan mafia impor dengan menolak memakai barang impor.
"Kalau pemerintah memiliki political will yang kuat, harusnya alkes seperti alat swab antigen ini tidak perlu impor," tuturnya.
Presiden Jokowi
Dirinya meminta Presiden Jokowi agar lebih mengutamakan alat swab antigen lokal ketimbang barang impor. Hal ini sangat penting demi kelangsungan hidup industri dalam negeri. "Jujur kami sampaikan, masa depan perusahaan tempat kami bekerja terancam akibat masih banyaknya alat swab antigen impor yang digunakan dan beredar di pasaran," tuturnya.Di sisi lain, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta mengungkapkan penanganan pandemi yang komprehensif oleh pemerintah berdampak positif pada mobilitas masyarakat yang meningkat sehingga kegiatan ekonomi kembali bergerak. Diharapkan kasus covid-19 di Tanah Air kian terkendali dan nantinya pandemi bisa segera berakhir.
Ia berpandangan hal itu akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi RI di kuartal IV-2021 dan berlanjut di 2022. Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi di 2022 di kisaran 5,2 persen. Tahun ini pertumbuhan ekonomi diproyeksikan ada di kisaran 3,7-4,5 persen.
Meskipun pandemi covid-19 masih terjadi, agenda-agenda strategis yang menjadi prioritas bagi kepentingan nasional tetap dijalankan sesuai rencana. Agenda-agenda tersebut tidak hanya bergerak di bidang ekonomi, tetapi juga yang berkaitan dengan pendidikan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), hingga kesehatan.
Arif mengatakan, green economy, green energy, green tourism, blue economy, hingga digital economy menjadi bagian dari arah ekonomi Indonesia ke depan, yang memberikan dampak langsung bagi penguatan ekonomi rakyat dan pada pemulihan ekonomi nasional, serta berpotensi menjadi kekuatan perekonomian Indonesia yang cukup besar di masa depan.
"Berbagai proyek pemerintah yang memiliki daya ungkit besar terhadap pemulihan ekonomi usai pandemi covid-19 juga akan didahulukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id