Semula PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk yang bisnisnya bergerak di sektor angkutan udara diubah arahnya menjadi perusahaan investasi, dengan fokus investasi pada unit-unit bisnisnya yang bergerak di bidang usaha pertambangan, infrastruktur, dan transportasi udara.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pemegang saham sepakat mengubah namanya menjadi PT MNC Energy Investments Tbk.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Medcom.id, Kamis, 10 Februari 2022, manajemen menjelaskan alasan beralih bisnis ke investasi tambang batu bara lantaran industri penerbangan belum pulih. Perusahaan dengan kode saham IATA ini meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan.
"Memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batu bara yang berkelanjutan dan permintaannya yang terus meningkat, IATA mengambil langkah strategis dengan merambah ke sektor energi, khususnya tambang batu bara," jelasnya.
Dalam menambah lini bisnis baru, perseroan telah mendapat restu dari pemegang sahamnya untuk mengambil alih 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Pada 2022, BCR telah memperoleh izin untuk meningkatkan produksi hingga 8 juta metrik ton.
"Dengan estimasi harga batu bara terus menguat dan target produksi tersebut tercapai, kinerja keuangan IATA 2022 diperkirakan sangat baik, dengan ekspektasi peningkatan pendapatan hingga tiga kali lipat dari 2021, setelah mengalami kerugian sejak 2008," tuturnya.
Kendati demikian, manajemen juga menjelaskan bisnis aviasi yang sebelumnya menjadi bisnis utama tidak hilang. Bisnis tersebut tetap berjalan melalui anak usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News