"Indonesia adalah mitra dagang penting di Asia maupun seluruh dunia. Indonesia juga berpeluang meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) di waktu mendatang dengan memanfaatkan berbagai peluang yang dimiliki," kata Detlev dikutip Kamis, 10 Februari 2022.
Ia menyarankan Indonesia untuk meningkatkan produktivitas manufaktur demi menangkap strategi China Plus One atau menghindari bisnis hanya di negara Tirai Bambu tersebut serta melakukan diversifikasi bisnis ke negara lain.
Selain itu, Indonesia perlu menyambut era e-commerce dengan memperluas skala jaringan rantai pasok dari hulu ke hilir, termasuk manufaktur, memperlancar transportasi barang, mempersiapkan pergudangan, pengiriman jarak jauh, hingga cadangan logistik.
Kemudian, lanjut Detlev, yang tidak kalah penting adalah mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan energi hijau. Misalnya, mengintegrasikan ekosistem transportasi hijau yang kuat untuk impor dan ekspor global.
Terakhir, lebih mengintensifkan arus perdagangan regional, yakni membangun dan mengefisienkan ekosistem logistik perdagangan termasuk bea cukai, infrastruktur, pelacakan, kualitas layanan, hingga kemudahan pengiriman internasional.
"Adanya jejaring yang efisien dan Anda bisa meningkatkan rantai pasok e-commerce, ekosistem ramah lingkungan, untuk menarik barang dan jasa ke Indonesia, dan menarik konsumen di seluruh dunia, dengan begitu itu Anda bisa meraih peluang," pungkas Detlev.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News