Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Masih Dibayangi Pandemi, BUMN Indonesia Re Maksimalkan Bisnis di 2022

Ade Hapsari Lestarini • 14 Januari 2022 09:11
Jakarta: PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perasuransian, optimistis memaksimalkan peluang bisnis pada 2022 kendati masih dibayangi oleh dampak pandemi covid-19.
 
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan, sejalan dengan proyeksi pemerintah, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 lebih menjanjikan dibandingkan dua tahun sebelumnya yang dihadapkan pada tantangan akibat penyebaran wabah.
 
"Indikator untuk rencana bisnis 2022, sejalan dengan proyeksi pemerintah. Tidak melulu karena kami BUMN, tetapi secara makro sudah sejalan dengan pemulihan dan pertumbuhan GDP," ujarnya, dikutip dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Januari 2022.
Pemerintah Indonesia sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 berada pada kisaran 5-5,5 persen atau lebih baik ketimbang 2021. Sementara itu, Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini berada di kisaran 4,7-5,5 persen atau lebih tinggi dari 3,2-4 persen pada 2021 lalu.

Menghadapi pandemi covid-19

Di samping itu, optimisme Indonesia Re untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik pada tahun ini didukung dengan pengalaman yang telah dilewati perseroan dalam dua tahun terakhir menghadapi dampak pandemi covid-19.
 
Menurut Benny, Indonesia Re sudah bisa mengantisipasi risiko yang mungkin muncul di tengah merebaknya ancaman dari penyebaran varian baru covid-19, yakni Omicron.
 
"Kita sudah dua tahun, yakni sejak Maret 2020, ini (covid-19), terdampak langsung. Kami melihat dan sudah memasukkan (pengalaman) ke rencana bisnis untuk bisa mengantisipasi dampak covid-19 itu sendiri," tegasnya.
 
Adapun strategi pada 2022, Benny menjelaskan, perusahaan pelat merah ini akan meningkatkan manajemen risiko dengan mengkaji ulang sejumlah lini bisnis. Sejumlah lini bisnis potensial akan dipacu, sedangkan lini asuransi dengan potensi klaim tinggi akan disesuaikan, di samping melanjutkan digitalisasi dan efisiensi.
 
Sementara itu, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Erickson Mangunsong memerinci, asuransi harta benda atau properti menjadi salah satu lini bisnis yang potensial dipacu pada tahun ini. Selain itu, asuransi pengangkutan atau marine cargo diyakini juga akan mengalami pertumbuhan.
 
"Untuk menjalankan bisnis yang sustain, kami juga akan meninjau ulang produk dengan potensi klaim tinggi, contohnya dengan mengkaji ulang pricing," jelasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(AHL)



LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif