Kelapa Sawit. Foto : MI/GIno Hadi.
Kelapa Sawit. Foto : MI/GIno Hadi.

Kenaikan Harga Komoditas Peluang Ciptakan Nilai Tambah

Antara • 26 Mei 2022 13:02
Jakarta: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa terganggunya arus perdagangan komoditas di dunia yang menyebabkan inflasi tinggi merupakan peluang bagi negara berkembang untuk menciptakan nilai tambah yang baik pada sektor perdagangan.
 
“Ini bagian dari opportunity, harga komoditas tinggi ini menyebabkan banyak investasi dan inovasi untuk menciptakan nilai tambah bagi Indonesia," kata Mendag dikutip dari Antara, Kamis, 26 Mei 2022.
 
Dia menyampaikan hal itu di sela-sela acara World Economy Forum (WEF) Davos 2022. Menurut Mendag, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah lama mengusulkan agar perdagangan komoditas dunia perlu ditata ulang.

Karena struktur dan sistem yang dominan saat ini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya. Khususnya bagi masyarakat di negara berkembang besar seperti Indonesia, Brasil, India, dan Tiongkok.
 
Menurut Mendag, yang dibutuhkan, adalah perubahan mentalitas dalam memandang perdagangan bebas dunia sebagai lokomotif yang tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor nonekonomi.
 
Konsep yang dikenal dengan ESG (environment, sustainability, and governance) saat ini menjadi ukuran pertama dan utama bagi investor dalam menanamkan modalnya.
 
Konsep ESG adalah pembangunan ekonomi berbasis pemeliharaan lingkungan, pembangunan yang berkesinambungan dan tata kelola.
 
"Kami di Indonesia percaya komitmen penuh terhadap ESG menciptakan platform untuk membangun rasa saling membutuhkan dan saling percaya antara semua negara di dunia," kata Mendag Lutfi.
 
Dia menegaskan Indonesia tidak tinggal diam melihat beragam hambatan terhadap perdagangan dan perekonomian dunia.
 
Menurutnya, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN bersama-sama bersama sembilan negara ASEAN lainnya berkomitmen penuh untuk menghilangkan kendala perdagangan antarnegara ASEAN sebagai kontribusi nyata ASEAN dalam meringankan beban perekonomian dunia saat ini.
 
Hal tersebut dilakukan sambil 10 negara ASEAN saling mendukung dalam menerapkan konsep ESG di masing-masing negara.
 
"Selanjutnya dengan komitmen penuh ASEAN dalam penerapan ESG, kami berharap perekonomian ASEAN bisa semakin terintegrasi ke dalam rantai pasok utama dunia, main global supply chain," tegas Mendag.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan