Ekonom senior Raden Pardede mengingatkan pemerintah Indonesia untuk mengatasi krisis dengan cepat dan tepat. Menurutnya, jika pandemi berlangsung lama dan tidak diatasi dengan cepat, bisa menyebabkan krisis berkepanjangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh negatif tiga hingga empat persen. Tapi sebaliknya, jika cepat ditangani, ekonomi Indonesia bisa pulih.
Menurut dia, meski stimulus yang disiapkan pemerintah lebih kecil dibanding negara-negara lain, yakni 2,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), namun kebijakan ini harus didukung. Kebijakan stimulus yang digelontorkan pemerintah memang berisiko meningkatkan defisit dan jumlah utang negara.
"Namun yang perlu diingat semua pihak bahwa kebijakan stimulus ini menjadi upaya negara membantu rakyatnya, agar tetap bekerja dan bertahan hidup," jelas Raden Pardede, dalam webinar Optimisme di Tengah Pandemi Covid-19 di Indonesia, Rabu, 22 April 2020.
Jaring pengaman di bidang kesehatan bisa menjadi investasi besar-besaran di fasilitas kesehatan Tanah Air. Tak hanya untuk normalisasi dalam rangka mengatasi pandemi saat ini, tapi juga antisipasi potensi pandemi di masa mendatang.
Agar Indonesia tak bergantung negara lain, lanjut dia, adaptasi terhadap protokol baru kesehatan yang dilakukan saat ini juga harus diteruskan.
Jaring pengaman dunia usaha dan sektor riil, menurut Raden Pardede tidak bisa menggunakan strategi one-size-fits-all. Tidak mungkin pemerintah memberikan insentif untuk semua sektor, fokus utama adalah bagaimana dunia usaha bisa bertahan hidup.
"Perlu juga memetakan sektor-sektor strategis yang diperlukan untuk tetap hidup. Supaya saat pulih nanti, sektor-sektor ini akan menyerap banyak tenaga kerja. Tidak ada resep yang sama untuk semua, jangan sampai pemerintah membantu orang yang tidak perlu," tuturnya.
Menurut dia untuk bertahan dan selamat dari ancaman krisis akibat covid-19 pemerintah Indonesia telah menyiapkan stimulus dengan total tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 mencapai Rp405,1 triliun.
Stimulus dibagi menjadi jaring pengaman kesehatan sebesar Rp75 triliun. Jaring pengaman sosial dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan pelatihan keterampilan kerja sebesar Rp110 triliun. Jaring pengaman sektor riil Rp70,1 triliun dan jaring pengaman sektor keuangan Rp150 triliun.
Adapun stimulus yang disiapkan oleh pemerintah harus dibarengi dengan optimisme, harapan untuk terus hidup dan bertumbuh. Dia meyakini krisis ini akan selesai dengan kondisi dunia akan pulih, sehingga memiliki daya adaptasi yang bagus.
"Pemimpin-pemimpin politik harus bersatu mendukung pemerintah melakukan kebijakan yang tegas dalam menghadapi pandemi akan menjadi sangat penting. Saatnya kita beri ruang pembuat kebijakan untuk melakukan tugasnya dengan baik," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id