"Pertamina tetap akan melanjutkan RDMP Cilacap secara mandiri, sambil secara paralel akan dilakukan pencarian strategic partner yang lain," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan resminya, Jumat, 29 Mei 2020.
Fajriyah mengatakan meskipun dunia masih dilanda pandemi covid-19, penurunan permintaan BBM dan tekanan terhadap nilai kurs rupiah, Pertamina tetap fokus untuk menuntaskan proyek strategis nasional yang merupakan amanah dari Pemerintah untuk membangun kilang.
"Pertamina tetap menjalankan rencana investasi yang telah tertuang dalam RKAP, sekaligus memastikan amanah Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pembangunan kilang," tutur dia.
Menurut Fajriyah, Pertamina akan memaksimalkan dan mengoptimalkan penyelesaian proyek pengembangan kilang dan pembangunan kilang baru (grassroots refinary/GRR) agar dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan. Jika proyek ini rampung, nantinya kilang yang saat ini berkapasitas satu juta barel per hari (BPH) akan meningkat dua kali lipat menjadi dua juta bph. Sehingga kebutuhan BBM dapat terpenuhi tanpa perlu impor.
"Dengan penuntasan RDMP/GRR, Pertamina berharap dapat memenuhi target Pemerintah untuk menyetop impor BBM pada 2026," imbuh dia.
Melalui proyek pengembangan kilang Cilacap kapasitas kilang yang semula sebesar 348 ribu barel akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari. Selain itu juga akan terjadi juga peningkatan produksi bensin (gasoline) dari 59 ribu bph menjadi 138 ribu bph. Serta produksi diesel dari 82 ribu bph menjadi 137 ribu bph.
"Sebelumnya kami juga telah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap dan saat ini menjadi bagian dari RU IV Cilacap. Kilang telah beroperasi penuh dan sejak pandemi covid 19, operasional tetap berjalan dengan protocol keamanan dan kesehatan," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id