Adapun pada kuartal I-2019 AP II mengelola 16 bandara, dan pada kuartal I-2020 ini perseroan sudah mengelola 19 bandara. Tiga tambahan bandara baru adalah Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung), dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu).
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan di sisi pergerakan pesawat di bandara-bandara yang dioperasikan AP II justru terjadi peningkatan sebesar 3,44 persen menjadi 184.776 dari sebelumnya 178.624 pergerakan. Dia mengakui sebetulnya penerbangan nasional mulai bergairah pada awal tahun ini selepas isu tiket mahal pada tahun lalu.
"Pada dua bulan pertama tahun ini sebetulnya penerbangan sudah kembali bergairah. Secara year on year (yoy), pada Januari 2020 jumlah penumpang naik 3,18 persen, lalu Februari 2020 naik 3,71 persen. Tetapi pada Maret 2020 mengalami penurunan 21,27 persen karena memang masyarakat merespons cukup baik anjuran pemerintah untuk tidak bepergian ke luar kota atau ke luar negeri dan memilih stay at home dan work from home guna memutus mata rantai penyebaran covid-19," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 2 April 2020.
Dampak covid-19 bagi industri penerbangan sebenarnya sudah dirasakan sejak awal tahun, namun hanya pada penerbangan internasional. Bandara-bandara AP II sendiri melayani 70 persen penerbangan domestik.
"Pada kuartal I-2020 penurunan penumpang belum terlalu dalam, bahkan pergerakan pesawat justru meningkat karena maskapai menambah kapasitas untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di rute domestik," jelasnya.
Di Soekarno-Hatta (Tangerang) yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebanyak 12,09 juta penumpang atau turun 5,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara pergerakan pesawatnya turun tipis 0,26 persen atau menjadi 93.599 pergerakan dari 93.847 pergerakan.
Di Kualanamu (Deli Serdang) sebagai bandara tersibuk kedua yang dikelola AP II jumlah penumpang pesawatnya pada periode Januari-Maret 2020 sebanyak 1,87 juta penumpang atau turun 7,71 persen yoy. Pergerakan pesawat di Kualanamu justru mengalami peningkatan 3,68 persen dari sebelumnya 15.657 pergerakan menjadi 16.223 pergerakan.
"Kendati jumlah pergerakan penumpang mulai menurun pada Maret 2020 sebagai dampak dari pandemi covid-19, seluruh bandara AP II tetap beroperasi normal dengan selalu mengutamakan aspek keamanan (security), keselamatan (safety), pelayanan (services), serta mematuhi peraturan yang ada (compliance)," urai Awaluddin.
Di samping itu, AP II juga mengimplementasikan berbagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 sesuai dengan instruksi regulator serta sejumlah inovasi perseroan. Berbagai upaya pencegahan covid-19 dan kebijakan terbaru terkait dengan perjalanan serta jadwal penerbangan terkini dapat dilihat dari berbagai media yang dimiliki perseroan.
"Sosialisasi mengenai jadwal penerbangan, informasi terkini, peraturan atau kebijakan terbaru terkait covid-19 kami lakukan lewat berbagai platform seperti website, aplikasi INAirport, media sosial, dan juga melalui layanan contact center Airport 138," ucapnya.
PT AP II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Halim Perdanakusuma (Jakarta).
Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh), serta Minangkabau (Padang).
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan di sisi pergerakan pesawat di bandara-bandara yang dioperasikan AP II justru terjadi peningkatan sebesar 3,44 persen menjadi 184.776 dari sebelumnya 178.624 pergerakan. Dia mengakui sebetulnya penerbangan nasional mulai bergairah pada awal tahun ini selepas isu tiket mahal pada tahun lalu.
"Pada dua bulan pertama tahun ini sebetulnya penerbangan sudah kembali bergairah. Secara year on year (yoy), pada Januari 2020 jumlah penumpang naik 3,18 persen, lalu Februari 2020 naik 3,71 persen. Tetapi pada Maret 2020 mengalami penurunan 21,27 persen karena memang masyarakat merespons cukup baik anjuran pemerintah untuk tidak bepergian ke luar kota atau ke luar negeri dan memilih stay at home dan work from home guna memutus mata rantai penyebaran covid-19," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 2 April 2020.
Dampak covid-19 bagi industri penerbangan sebenarnya sudah dirasakan sejak awal tahun, namun hanya pada penerbangan internasional. Bandara-bandara AP II sendiri melayani 70 persen penerbangan domestik.
"Pada kuartal I-2020 penurunan penumpang belum terlalu dalam, bahkan pergerakan pesawat justru meningkat karena maskapai menambah kapasitas untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di rute domestik," jelasnya.
Di Soekarno-Hatta (Tangerang) yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebanyak 12,09 juta penumpang atau turun 5,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara pergerakan pesawatnya turun tipis 0,26 persen atau menjadi 93.599 pergerakan dari 93.847 pergerakan.
Di Kualanamu (Deli Serdang) sebagai bandara tersibuk kedua yang dikelola AP II jumlah penumpang pesawatnya pada periode Januari-Maret 2020 sebanyak 1,87 juta penumpang atau turun 7,71 persen yoy. Pergerakan pesawat di Kualanamu justru mengalami peningkatan 3,68 persen dari sebelumnya 15.657 pergerakan menjadi 16.223 pergerakan.
"Kendati jumlah pergerakan penumpang mulai menurun pada Maret 2020 sebagai dampak dari pandemi covid-19, seluruh bandara AP II tetap beroperasi normal dengan selalu mengutamakan aspek keamanan (security), keselamatan (safety), pelayanan (services), serta mematuhi peraturan yang ada (compliance)," urai Awaluddin.
Di samping itu, AP II juga mengimplementasikan berbagai upaya pencegahan penyebaran covid-19 sesuai dengan instruksi regulator serta sejumlah inovasi perseroan. Berbagai upaya pencegahan covid-19 dan kebijakan terbaru terkait dengan perjalanan serta jadwal penerbangan terkini dapat dilihat dari berbagai media yang dimiliki perseroan.
"Sosialisasi mengenai jadwal penerbangan, informasi terkini, peraturan atau kebijakan terbaru terkait covid-19 kami lakukan lewat berbagai platform seperti website, aplikasi INAirport, media sosial, dan juga melalui layanan contact center Airport 138," ucapnya.
PT AP II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Halim Perdanakusuma (Jakarta).
Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh), serta Minangkabau (Padang).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News