Produksi susu perah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tetap berjalan, meski di tengah pandemi covid-19 (Foto:Antara/Yulius Satria Wijaya)
Produksi susu perah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tetap berjalan, meski di tengah pandemi covid-19 (Foto:Antara/Yulius Satria Wijaya)

Peternak dan Penyuluh Bersinergi Jaga Stabilitas Produksi Susu

Intan Yunelia • 04 Mei 2020 15:36
Malang: Produksi susu perah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, tetap berjalan, meski di tengah pandemi covid-19. Penyuluh tetap giat memberikan penyuluhan dan mendampingi peternak demi menjaga stabilitas produksi susu. 
 
Penyuluh Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Asriningsih mengatakan meski pandemi, dia tetap aktif melakukan kunjungan ke kelompok ternak di wilayah binaannya di Kecamatan Pakis dan Jabung. Ia menyadari tugas dan perannya sebagai garda terdepan dalam pemberdayaan petani dan peternak.
 
"Penyuluh peternakan dituntut untuk selalu mengupdate program kerja penyuluhan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku, tak terkecuali dalam kondisi pandemi yang memerlukan program penyuluhan tersendiri," kata Asriningsih, dikutip siaran pers, Senin, 4 Mei 2020.

Salah satu prioritas program penyuluhan yang ia sampaikan adalah pembuatan pakan silase untuk sapi perah. Mengingat pada November hingga April, hijauan masih cukup banyak sehingga bisa dimanfaatkan sebagai cadangan pakan pada bulan berikutnya.
 
"Terutama saat musim kering dan sekaligus untuk antisipasi kelangkaan pakan ternak sapi perah selama masa covid-19  akibat kesulitan distribusi maupun faktor lain," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua Poktan Ternak Mandiri, Pringadi mengatakan berkat teknologi pembuatan pakan silase yang diajarkan penyuluh sangat terbantu dalam penghematan pakan. Bahkan pada masa pandemi covid-19 ini kegiatan produksi susu sapi perah di kelompoknya masih stabil dan tidak mengalami penurunan produksi dan omsetnya yang tetap.
 
Hal ini disebabkan penggunaan pakan silase tidak berpengaruh ke jumlah produksi susu asal dilakukan dengan cara yang benar oleh peternak sesuai arahan penyuluh peternakan. Pringadi menjelaskan omset penjualan di masa pandemi covid 19 masih stabil, dikarenakan petani menjalin kerjasama atau kemitraan dengan koperasi sapi perah yang ada di masing-masing wilayahnya. Koperasi akan menampung seluruh produksi susu yang dihasilkan oleh peternak yang menjadi anggotanya.
 
"Selanjutnya oleh koperasi susu tersebut dijual ke industri industri pengolahan susu sapi. Koperasi Sapi Perah merupakan lembaga kerakyatan yang secara nyata berkontribusi pada kesejahteraan peternak sapi perah di pedesaan," ucap Pringadi.
 
Dia juga menyatakan bahwa kelembagaan petani yang kuat termasuk koperasi  peternak sapi perah, mampu menyelenggarakan  manajemen yang lebih baik, serta memperkuat daya saing peternak terutama peternak kecil.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kerap menyampaikan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda, apalagi berhenti. Begitu pun kegiatan budidaya ternak hingga tersedianya daging maupun sumber protein hewani lain seperti telur dan susu, harus tetap berjalan di tengah pandemi.
 
Hal serupa ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa ada di pangan. 
 
“Peran seluruh komponen pertanian sangat vital dalam mewujudkan ketahanan pangan, koordinasi yang baik khususnya petani atau peternak bersama penyuluh pertanian sangat diperlukan,” tutur Dedi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan