Ilustrasi. Foto: dok MI/Bagus Suryo.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Bagus Suryo.

Ada Relaksasi Pembiayaan, Petani Didorong Mudah Manfaatkan KUR

Ade Hapsari Lestarini • 20 Oktober 2022 18:00
Jakarta: Era pandemi covid-19, terjadi relaksasi aturan pembiayaan terkait usaha pertanian. Relaksasi ini dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk meningkatkan produksi mereka. Harapannya, produksi pangan nasional akan meningkat.
 
"Dengan relaksasi yang ada saat ini, kami juga akan mendorong kemudahan lain yang dapat dimanfaatkan oleh para petani. Terutama di besaran DP atau uang muka pembelian alsintan (alat dan mesin pertanian)," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil, dalam webinar bertajuk "KUR: Solusi Permodalan di Krisis Pangan Global", dikutip Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Indah Megahwati mengatakan, Kementan sudah berkirim surat ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait relaksasi tersebut.

"Agar tidak terlalu lama untuk pengecekan kelayakan pembiayaan. Sehingga kita bisa dorong manfaat pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini," kata Indah.
 
Indah menjelaskan dukungan pembiayan KUR yang dianggap ideal oleh petani. Dari sisi plafon Rp500 juta, Indah berharap bisa dinaikkan menjadi Rp2 miliar. Lalu, uang muka pembelian alsintan sebesar 30 persen, Indah berharap bisa diturunkan menjadi lima persen atau 10 persen saja.
 
"Dan untuk jaminan, kami inginnya tidak ada jaminan lain lagi kecuali faktur pembelian alsintan itu," ujar Indah.
 
Indah kembali menekankan, program pembiayaan KUR untuk pembelian alsintan bukan merupakan bantuan cuma-cuma. Diharapkan, masyarakat akan mempunyai rasa memiliki terhadap alat produksi pertanian yang tinggi.
 
"Jadi, para petani akan merasa lebih memiliki, sehingga akan menjaga peralatan dan mesin pertanian itu lebih baik lagi. Karena alsintan itu didapat tidak dengan cuma-cuma atau gratis," terang dia.
 
Baca juga: Penyaluran KUR Pertanian di 2022, Kementan: Sudah Lebih dari 100%!

Realisasi penyaluran KUR

Realisasi penyaluran KUR sektor pertanian per Oktober 2022 sudah melampaui target. Capaian ini merupakan pengulangan prestasi serupa sejak tiga tahun lalu.
 
Ali Jamil mengungkapkan, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian pada Oktober 2022 sudah mencapai Rp90,8 triliun dari target Rp90 triliun. "Saya dapat laporan realisasi (penyaluran KUR pertanian) sudah lebih dari 100 persen," kata Ali.
 
Menurut Ali, capaian seperti ini terjadi sejak tiga tahun terakhir. Pada 2020, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian mencapai Rp50 triliun. Pada 2021, penyaluran mencapai Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.
 
"Dari sini terlihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat di sektor pertanian. Ini sejalan dengan rencana mendorong kemandirian pembiayaan pertanian dari APBN," imbuh dia.
 
Program KUR telah berjalan hampir 15 tahun. Skema pembiayaan ini telah berhasil mengangkat dan memperkuat kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah. KUR adalah langkah konkrit pemerintah meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, melalui lembaga keuangan dengan penjaminan.
 
Dana yang disediakan untuk modal kerja dan investasi ini menyasar lima sektor usaha, yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan. Setiap tahun, plafon KUR terus meningkat. Di 2022, plafon KUR disediakan sebesar Rp373 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan