Ilustrasi rokok elektrik. Medcom
Ilustrasi rokok elektrik. Medcom

Riset soal Tembakau Perlu Dilakukan untuk Menunjang Pertumbuhan Industri Vape

Achmad Zulfikar Fazli • 07 November 2022 19:07
Jakarta: Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan riset terkait tembakau sangat penting dilakukan untuk menunjang pertumbuhan industri produk rokok elektrik atau vape dalam jangka panjang. Termasuk pengembangan esens berbasis tembakau.
 
BRIN, kata Handoko, terbuka dan berupaya menyediakan sumber daya riset, baik sumber daya manusia (SDM) maupun infrastruktur. Dengan begitu, industri dapat mengembangkan produk berbasis riset, tanpa perlu investasi dan biaya besar.
 
“Di BRIN kami menyediakan seluruh sumber daya sebagai platform terbuka yang dapat diakses semua pihak termasuk industri. Ini sekaligus sebagai insentif untuk mendorong kolaborasi antarpihak,” ujar Handoko dalam keterangan tertulis, Senin, 7 November 2022.
 

Baca: Pabrik Refil Rokok Elektrik HM Sampoerna Beroperasi Akhir Tahun


Baru-baru ini vape disebut dapat menyebabkan popcorn lung atau paru-paru popcorn. Namun, Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita menyebut belum ditemukan kasus tersebut di dalam negeri.

“Cancer Research UK sudah mengatakan bahwa belum ada kasus popcorn lung yang diakibatkan oleh penggunaan vape. Para produsen di Indonesia pun saat ini tidak menggunakan diacetyl, karena diacetyl sudah dilarang di berbagai negara, sehingga bahan perasa yang kami gunakan tidak mengandung diacetyl,” kata Garindra.
 
Popcorn lung adalah suatu kondisi di mana saluran udara di paru-paru mengecil, sehingga menyebabkan batuk dan napas pendek. Garindra menegaskan asosiasinya berkomitmen tetap menggunakan bahan baku standar yang aman digunakan. Dia menyamakan kondisinya seperti industri makanan dan minuman, pihaknya akan menyesuaikan dengan harga bahan baku vape yang semakin tinggi.
 
Dalam laman resminya, Cancer Research UK membantah bila vape dapat menyebabkan popcorn lung. Organisasi tersebut merekomendasikan rokok elektrik sebagai alat untuk berhenti merokok. Lembaga tersebut menilai menggunakan rokok elektrik memiliki efek yang lebih rendah risiko dibandingkan tetap terus mengonsumsi rokok biasa.
 
Jika digunakan dengan benar, vape justru mampu menurunkan risiko jika dibandingkan dengan produk konvensional. Bahkan, baru-baru ini pemerintah kota London Selatan, Lambeth Council, mengeluarkan kebijakan untuk menyuplai vape gratis kepada ibu hamil perokok guna mencegah risiko pada ibu dan janin selama masa kehamilan hingga setelah bayi lahir.
 
Dikutip dari The Independent, otoritas Lambeth mengatakan, hal yang terbaik bagi ibu hamil adalah berhenti merokok sepenuhnya. Namun, dengan adanya faktor ketergantungan, mereka berharap rokok elektrik dapat membantu para pengguna, utamanya ibu hamil, untuk berhenti secara perlahan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan