UMKM. Foto : MI/Eko.
UMKM. Foto : MI/Eko.

Kemenperin Latih Pelaku IKM Daerah Terampil Teknologi Digital

Antara • 06 Desember 2022 15:39
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menempa Industri Kecil Menengah (IKM) di Solo Raya, khususnya sektor aneka, kimia, sandang, dan kerajinan, agar semakin terampil menggunakan teknologi digital untuk memperluas akses pemasaran melalui lokapasar (marketplace) dalam program e-Smart IKM.
 
"Kami menyadari para pelaku IKM masih menghadapi beberapa kendala dalam pemasaran digital, padahal transformasi digital dari jual beli produk dan jasa dari transaksi konvensional ke transaksi online akan semakin marak di Indonesia," kata Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita dikutip dari Antara, Selasa, 6 Desember 2022.
 
Hal itu, lanjutnya, menuntut perubahan bagi pelaku IKM untuk masuk ke saluran pemasaran digital dan mengembangkan keahlian agar sukses berjualan secara digital. Untuk itu Kemenperin aktif menggelar lokakarya peningkatan kemampuan pemasaran digital bagi IKM di berbagai wilayah Indonesia, antara lain melalui lokakarya Peningkatan Kemampuan Pemasaran Digital Bagi IKM di Solo Raya pada 29-30 November 2022.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Lokakarya ini disambut baik, dengan dihadiri lebih dari 150 IKM di sektor industri aneka, kimia, sandang dan kerajinan di Solo Raya," ujar Reni.
 
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Ditjen IKMA Ni Nyoman Ambareny mengungkapkan saat ini pelaku IKM perlu memiliki kemampuan memotret produk yang baik dan mengunggah di e-commerce maupun media sosial.
 
"Selain itu pengoptimalan penggunaan fitur e-commerce dan informasi tentang pemanfaatan teknologi finansial atau fintech untuk mempermudah proses pembayaran. Keterampilan ini yang juga penting dan harus dikuasai pelaku IKM," tuturnya.
 
Apalagi, berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), terdapat lebih dari 210 juta pengguna internet di Indonesia pada 2021-2022.
 
"Penetrasi penggunaan internet ini diharapkan juga menjadi peluang dan dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online," ujar Ambareny.
 
Selain itu transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli daring akan semakin marak di Indonesia, tidak hanya untuk produk berupa barang namun juga jasa.
 
"Hal ini tidak hanya menuntut perubahan bagi pelaku IKM untuk memasuki saluran pemasaran digital, namun juga mengembangkan skill agar sukses berjualan secara digital," imbuhnya.
 
Ambareny menyatakan masih banyak usaha kecil menengah yang mengandalkan pembayaran secara tunai dari konsumen, sedangkan transaksi di e-commerce atau platform digital lain umumnya menggunakan pembayaran nontunai.
 
"Sehingga perlu adanya upaya untuk mengakselerasi penggunaan pembayaran digital bagi IKM agar bisa melayani konsumen yang lebih luas setelah onboarding di platform digital,” ungkapnya.
 
Pada lokakarya di Solo, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta, serta melibatkan narasumber yang berpengalaman di bidangnya seperti pelaku konten kreator, fotografer, financial technology, dan lokapasar.
 
Para narasumber yang hadir antara lain Maharesyoga (Konten Kreator dan Entrepreneur), Langga Satria (fotografer dan founder Telunjukkanan Photostory), Marcho Senda (Product Manager SooltanPay), dan Diaz Bahari (tim kegiatan UMKM Shopee Ekspor Solo).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
(SAW)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif