Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO: Kementerian BUMN

Berkat Transformasi, Erick Klaim Laba BUMN di 2021 Melesat Menjadi Rp126 Triliun

Annisa ayu artanti • 08 Juli 2022 11:25
Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim kinerja keuangan perusahaan BUMN kini semakin baik dan sehat. Hal ini dibuktikan dengan pembukuan laba bersih sebesar Rp126 triliun (angka awal unaudited konsolidasi) pada 2021.
 
Capaian laba bersih tersebut melesat jauh dibandingkan dengan capaian laba bersih di 2020 yang sebesar Rp13 triliun. Laba bersih yang dibukukan pada 2021 ini dibarengi rasio utang berbasis bunga terhadap Modal Tertanam yang turun menjadi 35 persen serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada 2021.
 
"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat," tutur Erick, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Juli 2022.

"Laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade," tambah Erick.
Baca: Naik Lagi, Cadangan Devisa RI Capai USD136,4 Miliar di Juni

Erick menjelaskan Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN di antaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat covid-19.
 
"Langkah tegas telah dilakukan pada 2021 lalu dengan bernegosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III di 2021. Untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui dalam 2021, baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU,” jelas Erick.

Menurunkan utang

Erick menambahkan, Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak covid-19.
 
Sementara total penanaman modal dan dukungan pemerintah kepada BUMN di 2021 mencapai Rp68,9 triliun, yang lebih dari 80 persen dari total tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis dalam menjalankan penugasan termasuk penugasan Proyek Strategis Nasional (PSN).
 
"Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional. Pendapatan usaha unaudited tumbuh pada kisaran 19 persen pada 2021, sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7 persen pada 2020 menjadi 5,6 persen pada 2021," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan