Ilustrasi jaringan gas PGN. Foto: Dok.MI
Ilustrasi jaringan gas PGN. Foto: Dok.MI

Tingkatkan Pendapatan, PGN Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi

Suci Sedya Utami • 25 Maret 2021 20:03
Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai inti bisnis. Optimalisasi gas bumi diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan perekonomian nasional.
 
Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, kinerja operasional harus tetap berjalan untuk melakukan pengembangan bisnis dan layanan gas bumi kepada masyarakat. Upaya yang dilakukan di antaranya penyediaan gas bumi yang efisien untuk pembangkit listrik dan Kilang Pertamina, proyek pipanisasi gas bumi, pembangunan infrastruktur LNG, insentif pemanfaatan gas unutilized untuk pelanggan non Kepmen 89K, dan pembangunan jargas rumah tangga yang masif.
 
"Diharapkan upaya bersama ini dapat meningkatkan pendapatan (revenue) dan menurunkan risiko dari potensi tekanan kinerja," kata Suko dalam keterangan resmi, Kamis, 25 Maret 2021.

Dirinya mengatakan keandalan gas bumi penting untuk operasional pembangkit agar bisa mendorong pemerataan akses listrik nasional yang efisien. Atas dasar tersebut, PGN melaksanakan penugasan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 91 Tahun 2020 dan pembangunan infrastruktur, serta gasifikasi untuk konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di 52 titik sesuai Kepmen ESDM 13 tahun 2020.
 
Proyek gasifikasi LNG ke PLTD akan dapat menyediakan energi listrik yang efisien, serta menjadi peluang bagi PGN untuk memulai pengembangan infrastruktur gas dan perluasan pemanfaatan gas bumi di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Timur.
 
Untuk kebutuhan Kilang Pertamina, target pada 2021 adalah penyelesaian program gasifikasi di Kilang Balongan, pelaksanaan proyek pembangunan LNG receiving di Kilang Cilacap untuk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan pipa dari Senipah ke Balikpapan untuk Kilang Balikpapan.
 
Saat ini, gasifikasi Kilang Balongan existing dipenuhi melalui penyaluran gas dari PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi. Guna mempertahankan pemenuhan kebutuhan gas di Kilang Balongan, SubHolding Gas mengintegrasikan penyaluran gas dari sumber tersebut dengan pasokan dari Sumatera Selatan melalui pipa SSWJ dan pipa WJA.
 
LNG Receiving Terminal Cilacap ditargetkan beroperasi pada semester II-2022 yang akan memenuhi kebutuhan gas di Refinary Unit IV Cilacap. Infrastruktur ini dapat menjadi entry point pengembangan pasar LNG Retail di Jawa Tengah bagian Selatan.  
 
Kementerian ESDM dan PGN saat ini juga sedang mengupayakan penambahan pasokan gas ke Pupuk Kujang dari lapangan Sumatera. Alokasi gas PGN yang disalurkan ke Pupuk Kujang sesuai dengan PJBG akan meningkat dari sebesar 12 BBTUD menjadi 25 british thermal unit per day (BBTUD) pada 2021.
 
Suko mengatakan saat ini sistem infrastruktur PGN Group telah terintegrasi, sehingga akan meningkatkan keandalan, efisiensi dan fleksibilitas gas bumi bagi pelanggan di berbagai sektor. PGN saat ini sedang membangun interkoneksi pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dan pipa transmisi West Java Area (WJA) yang akan selesai pada semester I-2021.
 
"Dengan sistem infrastruktur gas bumi yang terintegrasi akan mendukung persetujuan alokasi gas multi destinasi untuk flexibilitas pasokan yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan jaminan pasokan gas bumi, dan tentunya mendukung optimalisasi penyerapan demand gas bumi," imbuh Suko.
 
Di Jawa Bagian Timur, utilisasi terminal LNG Teluk Lamong sudah menunggu untuk mendorong peningkatan kebutuhan energi pasca pandemi. Pembangunan terminal ini mempunyai peran kunci menopang pasokan gas jangka panjang di Jawa Timur dan pembukaan pasar ritel di Jawa-Bali dan sekitarnya melalui teknologi non pipa.
 
LNG dapat ditampung di Terminal Teluk Lamong, yang mempunyai fasilitas untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen baik melalui jaringan pipa maupun distribusi non pipa melalui truk ISO Tank kepada konsumen ritel.
 
Selain itu, keberadaan terminal LNG Teluk Lamong diharapkan bisa mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan bagi industri pelayaran atau di Program Sapta PGN disebut PGN Sektor Maritim.
 
Penyerapan gas dalam negeri pun akan dioptimalisasi PGN untuk Tujuh Program Gasifikasi Nasional atau Sapta PGN, salah satunya melayani sektor rumah tangga atau PGN Sayang Ibu.
 
Pada 2021, PGN tetap berkomitmen menjalankan penugasan membangun Jargas dengan dana APBN sebanyak 120.776 SR di 21 kota/kabupaten. Sedangkan jargas mandiri, akan dibangun sebanyak 369.224 SR secara bertahap.
 
Volume penjualan PGN diproyeksikan meningkat dari 2020, karena adanya tambahan dari pelanggan existing ataupun pelanggan baru, di antaranya Pupuk Indonesia, kebutuhan gas untuk sektor pembangkit, gas untuk Kilang Pertamina, LNG retail, dan pertumbuhan pemanfaatan gas di pelanggan existing maupun wilayah ekonomi baru.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan