Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Krisis Akibat Pandemi Memberi Peluang bagi UMKM Bangkit dan Lebih Maju

Eko Nordiansyah • 05 April 2021 19:25
Jakarta: Upaya pemerintah dalam melakukan digitalisasi ekonomi di tengah pandemi covid-19 merupakan hal yang tepat. Dengan didukung peningkatan kualitas infrastruktur, konektivitas internet, serta edukasi, akan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bangkit dan lebih maju.
 
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Mindaugas Trumpaitis mengatakan, pemulihan ekonomi nasional berada di jalan yang benar karena salah satunya fokus untuk membantu UMKM. Menurutnya, pandemi dapat menjadi momentum yang tepat untuk mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem digital.
 
"Penting agar kita memanfaatkan peluang yang muncul dari pandemi untuk bergerak maju. Dari sisi retail, kita bisa pergunakan momentum untuk mengadopsi teknologi secara lebih luas, baik untuk mempermudah akses konsumen maupun mempermudah operasi," kata dia dalam keterangan resminya, Senin, 5 April 2021.

Upaya Sampoerna untuk mendukung UMKM di Indonesia, dengan membuat Sampoerna Retail Community (SRC) bagi para pemilik toko kelontong. Dalam transformasi digital melalui aplikasi AYO SRC, saat ini sudah ada lebih dari 130 ribu pemilik toko kelontong SRC yang dapat melakukan banyak hal.
 
"Mulai dari manajemen stok toko, hingga pemesanan barang dan pembayaran secara digital. Para pemilik toko kelontong SRC yang menggunakan teknologi ini berhasil meningkatkan pendapatan secara rerata sebesar 50 persen," ungkap Mindaugas.
 
Sejak diluncurkan pada 2019, Sampoerna terus mengembangkan aplikasi AYO SRC, termasuk Pojok Bayar, yang membantu konsumen melakukan pembelian dan pembayaran secara daring, serta Pojok Modal, agar pemilik toko kelontong SRC mendapat akses pinjaman peer-to-peer lending dengan syarat peminjaman yang lebih mudah, serta bunga yang rendah.
 
"Transformasi ini dinilai dapat mendorong inklusi dan literasi keuangan masyarakat, serta mempercepat tahapan pemulihan perekonomian nasional," ungkapnya.
 
Pada kesempatan sama, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro juga menyebut bahwa digitalisasi UMKM sangat diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi. Adapun gap terbesar dalam proses digitalisasi UMKM yakni produk yang tidak berstandar.
 
Selain itu, tantangan dalam melakukan digitalisasi ekonomi, termasuk bagi UMKM adalah kualitas konektivitas, serta infrastruktur sistem teknologi informasi yang belum merata. Bahkan pemerintah juga meluncurkan program Konektivitas Digital 2021.
 
"Infrastruktur sistem teknologi informasi telah menjadi prioritas pemerintah. Pada 2021, Indonesia telah menyatakan bahwa infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) adalah bagian dari kebutuhan infrastruktur dasar, seperti air, sanitasi, jalan, serta listrik," ujar dia.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan