"Realisasi ekspor karet Sumut pada September misalnya turun 10,8 persen dari Agustus 2020 ," ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah dikutip dari Antara, Minggu, 1 November 2020.
Pada September, volume ekspor karet Sumut sebesar 34.351 ton dari 38.182 ton di Agustus 2020.
"Meski turun, harga jual naik karena pembeli khawatir dengan pasokan yang ketat," katanya.
Dia menyebutkan tujuan ekspor karet Sumut terbesar kembali ke Jepang setelah di periode Juni-Agustus didominasi Tiongkok.
Volume ekspor ke Jepang untuk pengapalan bulan September sebesar 6.401 ton atau 18,64 persen dari total volume ekspor September sebesar 34.351 ton.
Setelah Jepang,18,64 persen, disusul ke Amerika Serikat 12,48 persen, Tiongkok 12,05 persen dan India 11, 44 persen.
"Pasokan yang ketat membuat harga TSR20 di bursa Singapura (SGX) pada 30 Oktober untuk kontrak Nopember sebesar 1,56 dolar AS per kg" katanya.
.
Harga itu meningkat dibandingkan harga rata-rata September sebesar USD 1,36 per kg. Pada September 2020, karet Sumut di ekspor ke 36 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News