Menteri Investasi Bahlil Lahadalia - - Foto: dok Kementerian Investasi
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia - - Foto: dok Kementerian Investasi

Dongkrak Ekonomi 2022, Bahlil Targetkan Investasi Rp1.200 Triliun

Antara • 23 November 2021 14:09
Jakarta: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan target realisasi investasi pada 2022 sebesar Rp1.200 triliun bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional agar bisa di atas kisaran lima persen.
 
"Rp1.200 triliun ini salah satu syarat untuk bagaimana mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional kita di atas lima persen. Memang ini bukan pekerjaan yang gampang, karena harus naik sekitar 22 persen-33 persen. Dan ini harus dilakukan kerja yang luar biasa masif," katanya dalam acara Economic Outlook 2022, Selasa, 23 November 2021.
 
Bahlil mengungkapkan target realisasi investasi pada 2022 sebagaimana RPJMN 2020-2024 yakni sebesar Rp968,4 triliun. Namun, Presiden Jokowi memberi arahan khusus agar investasi bisa digenjot dengan target Rp1.200 triliun.

Peningkatan realisasi investasi sebesar 22 persen-33 persen sendiri diperlukan agar pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,4-6 persen bisa dicapai.
 
Kendati dipatok target tinggi, Bahlil mengaku optimistis bisa mencapainya. Hal itu lantaran pengalaman yang dilalui di 2021 serta upaya hilirisasi yang tengah dilakukan pemerintah saat ini.
 
"Saya punya keyakinan dengan pengalaman di 2021, dengan kombinasi sektor-sektor hilirisasi, maka insyaAllah akan tercapai," imbuhnya.

2 langkah Bahlil dorong realisasi investasi:

1. Promosi

Meyakinkan investor bahwa Indonesia adalah negara yang "ramah investasi". Terlebih dengan diterbitkannya UU Cipta Kerja yang diklaim memberikan transparansi, efisiensi, kecepatan dan kepastian dalam mengurus perizinan. "Kalau dulu BKPM itu mengandalkan promosi, sekarang kita ubah strateginya. Selain kita promosi, kita yakinkan investor bahwa negara kita sudah berubah," katanya.
 
2. Kemudahan perizinan

Kementerian Investasi/BKPM akan membantu pelayanan perizinan serta proses financial closing jika dibutuhkan. Bahlil juga memastikan pihaknya akan memberikan layanan end-to-end kepada investor hingga realisasi investasi. Bantuan diberikan juga tidak hanya sampai konstruksi namun hingga produksi.
 
"Kalau ada yang ganggu, tanahnya tidak jelas atau persoalan apa, kita bantu sampai dia produksi. Jadi end-to-end. Kenapa ini kita lakukan? Karena negara akan dapatkan multiplier effect ketika perusahaan tersebut berproduksi. Kalau cuma sampai konstruksi, tidak sampai produksi, negara belum dapat apa-apa secara maksimal," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan