"Komitmen USD32,7 miliar tersebut merupakan akumulasi dari investasi yang di-handle oleh INA (Lembaga Pengelola Investasi/LPI) maupun Kementerian Investasi," kata Bahlil, dikutip dari Antara, Kamis, 4 November 2021.
Komitmen investasi tersebut akan dikelola oleh LPI dan Kementerian Investasi untuk beberapa sektor, seperti kesehatan, energi baru dan terbarukan, infrastruktur pelabuhan, dan juga pangan.
"Bagaimana pangan untuk mendorong agar bibit di tangan kita semakin baik dan mempunyai nilai produksi yang tinggi," kata dia.
Dengan minat yang tinggi dari investor UEA, kata Bahlil, pemerintah akan mendorong percepatan realisasi investasi tersebut. Misalnya, pemerintah akan menjamin mengenai percepatan perizinan kepada investor dan juga insentif.
Pemerintah, lanjut Bahlil, juga akan mendorong kolaborasi yang baik antara investor dari UAE dengan pengusaha nasional Indonesia termasuk pengusaha dari sektor UMKM.
"Dari hasil komunikasi kedua pimpinan kedua negara dan delegasi Indonesia, saya melihat persepsi para investor yang ada di UEA di Indonesia semakin hari semakin baik. Angka USD 32,7 miliar merupakan hasil dari kepercayaan yang baik, kepercayaan investor dari UEA ke Indonesia," kata dia.
Setelah kunjungan kerja hari pertama di Abu Dhabi, UEA, Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan kerja ke Dubai, UEA, Kamis ini, untuk bertemu Perdana Menteri/Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan juga para investor dan pebisnis.
Bahlil mengharapkan dengan forum investasi yang akan digelar pada Kamis ini, komitmen investasi dari UEA akan meningkat melebihi USD35 miliar.
"Kami targetkan harus di atas USD35 miliar, tapi angka berapa nanti besok kami akan buka," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News