Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid - - Foto: MI/ Susanto
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid - - Foto: MI/ Susanto

Kadin Ajak Swasta Dukung Pemerintah Hadapi Perubahan Iklim

Eko Nordiansyah • 03 November 2021 11:55
Jakarta: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengaku siap untuk mendorong keterlibatan sektor swasta Indonesia dalam mencapai komitmen perubahan iklim ke arah yang lebih baik di panggung internasional. Apalagi Kadin juga ditunjuk sebagai mitra pemikiran (thought partner) pemerintah Indonesia dalam negosiasi UN Climate Change Conference of the Parties (COP26).
 
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan dampak perubahan iklim semakin nyata terhadap kehidupan manusia, sehingga mendorong negara-negara di seluruh dunia bekerja sama membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C.
 
Indonesia pun mengumumkan komitmennya terhadap inisiatif perubahan iklim global, yaitu dengan pencapaian net zero emission pada 2060 dan menuangkan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030.

"Kadin siap berperan aktif dalam membantu pemerintah Indonesia untuk penuhi komitmen perubahan iklim negara kita. Kadin akan mengajak seluruh komponen pihak swasta, baik itu perusahaan besar maupun UMKM untuk berkolaborasi membantu pemerintah dalam mencapai net zero Indonesia di 2060," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 3 November 2021.
 
Ia menambahkan Kadin akan memusatkan perhatian pada inisiatif-inisiatif keberlanjutan yang telah dilakukan oleh sektor swasta, seperti mekanisme carbon market, pengurangan deforestasi, transisi menuju energi baru terbarukan, pengelolaan sampah dengan fokus utama pada sampah plastik, serta impact investment untuk perusahaan dengan iklim positif.
 
"Kami meyakini bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta serta pihak internasional perlu lebih didorong dan diperkuat pasca-COP26. Kami sudah menetapkan tujuh prioritas untuk mempercepat dekarbonisasi," ungkapnya.
 
Arsjad menyebut, tujuh prioritas tersebut antara lain kolaborasi dalam penyusunan regulasi dan implementasi carbon pricing, pembangunan ekonomi berbasis hutan, peningkatan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi, percepatan adopsi mobilitas listrik, pengembangan program-program sirkularitas end-to-end di sektor-sektor utama, inovasi dan perluasan praktik pertanian berkelanjutan dan penggunaan pembiayaan berkelanjutan untuk mempercepat transisi.
 
Selain di Glasgow, Paviliun Indonesia juga dilaksanakan di Auditorium Manggala Wanabakti, Jakarta pada 1-12 November 2021. Arsjad mengatakan, hal ini merupakan salah satu bentuk upaya soft diplomacy untuk menyuarakan tindakan, strategi, dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional, sebagai wujud nyata partisipasi bersama untuk mencegah peningkatan suhu global.
 
Paviliun tersebut menampilkan berbagai perkembangan dan inovasi dalam pengendalian perubahan iklim yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta Indonesia maupun partner strategis terkait lainnya.
 
"Paviliun ini kita harapkan dapat menjadi sarana bagi semua pihak bisa untuk berbagi informasi yang konstruktif dan integratif, selain juga bisa membuka peluang bagi para pihak untuk menggali ide, peluang, dan jejaring dalam rangka penguatan upaya pengendalian perubahan iklim," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan