"Kita lihat tahun laporan keuangan PT Angkasa Pura tahun 2020 itu dalam kondisi merah, sementara ekspansi membutuhkan kapital yang besar. Untuk itu, ini membutuhkan permodalan kerja sama operasi," tutur Toto kepada Pengacara Hotman Paris dalam Hot Room Metro TV, Rabu, 1 Desember 2021.
Ia melihat, pemberian 49 persen saham ini bisa meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam merumuskan nilai investasi. Pasalnya, investor besar seperti GRM tidak mungkin ingin gigit jari pascamemberikan uangnya.
"Dari kerja sama ini, harus dilihat juga tambahan akses market yang bisa di-generate GMR ini. Karen GMR pemain besar di India. Bahkan, sudah mengelola airport di Yunani. Nah, ini bisa jadi modal besar bagi Indonesia," imbuh Toto.
Sebelumnya, Bandara Kualanamu juga berada di posisi strategis yang disiapkan untuk menjadi bandara transit internasional. Hal ini digaungkan Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan resminya, Rabu, 15 September 2021. (Mentari Puspadini)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News