Ilustrasi penerbangan. foto: Medcom.id
Ilustrasi penerbangan. foto: Medcom.id

INACA Ajak Stakeholder Bareng-bareng Bikin Bisnis Penerbangan 'Sehat'

Husen Miftahudin • 18 Oktober 2024 22:25
Jakarta: Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mendorong kolaborasi yang lebih baik antar stakeholder penerbangan. Bukan hanya maskapai dengan maskapai, tapi juga dengan otoritas penerbangan, pengelola bandara, penyuplai avtur, jasa ground handling, MRO, akademisi, media massa, hingga dengan penumpang.
 
Hal tersebut lantaran industri penerbangan nasional sedang tidak baik-baik saja karena mendapat banyak tekanan, baik dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri, biaya-biaya operasional penerbangan masih tinggi serta adanya pungutan seperti bea masuk dan pajak yang turut membebani maskapai dan penumpang.
 
Di luar negeri, situasi geopolitik dunia yang mengalami krisis sehingga mempengaruhi banyak hal terkait penerbangan. Misalnya harga minyak (avtur) yang tinggi, nilai tukar mata uang yang selalu bergejolak, sulitnya pengadaan pesawat dan spareparts, hingga rute penerbangan yang terganggu.
 
"Bisnis penerbangan seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Karena belum selesai 100 persen pemulihan akibat terdampak pandemi covid-19 dari 2020-2022, dan sekarang terdampak krisis geopolitik global," ujar Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja dalam Rapat Umum Anggota (RUA) INACA, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 18 Oktober 2024.
 
Menurut Denon, maskapai nasional telah berusaha menambah produksi untuk menambah penghasilan, namun maskapai juga terkendala biaya yang sangat besar. Serta ditambah dengan daya beli masyarakat yang melemah sehingga hasil akhirnya tidak begitu menggembirakan.
 
"Berbagai problem yang menghantam industri penerbangan menyadarkan kita bahwa jika ingin survive, kita harus melakukan kerjasama, kolaborasi antarsemua stakeholder. This is collaboration era, not competition era! Tantangannya terlalu besar untuk kita hadapi sendiri-sendiri," lanjut Denon.
 
Menurut dia, kolaborasi bukan hanya dilakukan secara biasa seperti yang dilakukan di dalam suatu perusahaan, namun kerja sama antarberbagai stakeholder untuk bersama-sama berbagi pengalaman, bersama memberikan layanan prima pada pelanggan, memperbesar market size dan bersama-sama pula menghasilkan profitabilitas.
 
Baca juga: AirAsia Ekspansi ke Afrika, Tawarkan Tiket Murah ke Kenya
 

Komitmen pengembangan industri penerbangan

 
Sebagai asosiasi maskapai penerbangan nasional, INACA selama ini telah melakukan pendekatan kepada berbagai stakeholder dan berupaya menjadi teman diskusi yang serius dalam upaya pengembangan industri penerbangan nasional.
 
Beberapa hal yang telah dilakukan INACA misalnya menginisiasi penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 3 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor dan Kebijakan Bank Indonesia (BI) perihal persetujuan penundaan penerapan kewajiban penggunaan rupiah untuk transaksi jasa sewa angkutan udara (charter flight) dengan menggunakan kuotasi valuta asing dan pembayaran rupiah.
 
"INACA juga telah membuat kajian dan mengirim surat kepada Menteri Perhubungan terkait permintaan pemberlakuan bea masuk nol persen untuk sparepart pesawat," tutup Denon.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan