Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Jelang Ramadan 2025, Masyarakat Makin Pilih-Pilih Saat Belanja! Ini Data Terbarunya

Annisa ayu artanti • 20 Februari 2025 11:15
Jakarta: Ramadan tahun ini membawa perubahan besar dalam pola belanja masyarakat. 
 
Menurut survei terbaru dari Populix bertajuk “Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025”, masyarakat cenderung lebih selektif dalam membeli kebutuhan, terutama untuk produk sekunder seperti fesyen, perabot rumah tangga, dan barang elektronik.
 
Tren ini menunjukkan penurunan minat beli yang cukup signifikan dibandingkan Ramadan tahun lalu. 

Menariknya, meskipun belanja kebutuhan primer seperti makanan dan minuman tetap menjadi prioritas, sebagian masyarakat memilih mengurangi kualitas produk demi mempertahankan kuantitas.
 
Baca juga: Ekonomi Lebaran: Sektor Mana yang Paling Untung Saat Ramadan?

Minat beli barang sekunder menurun tajam

Berdasarkan survei yang melibatkan 1.100 responden, hampir 90 persen di antaranya beragama Islam, ditemukan bahwa meskipun secara urutan prioritas tidak berubah, minat beli terhadap produk sekunder mengalami penurunan drastis:
 
- Minat membeli pakaian dan barang fesyen turun dari 78 persen menjadi 55 persen.
- Pembelian perabot rumah tangga merosot dari 28 persen ke 11 persen.
- Minat terhadap barang elektronik anjlok dari 16 persen menjadi 7 persen.
- Pembelian properti, seperti tanah dan bangunan, juga mengalami penurunan signifikan.
 
Vice President of Research Populix, Indah Tanip menjelaskan, tren ini menunjukkan masyarakat semakin sadar dalam mengelola pengeluaran selama Ramadan. 
 
“Di Ramadan tahun ini, mayoritas masyarakat tidak segan-segan untuk menunda pembelian barang non-esensial, khususnya barang elektronik atau produk mewah lainnya. Bahkan untuk makanan yang secara persentase prioritasnya sedikit berkurang, apabila diteliti ternyata juga turut terdampak dari segi kualitas," kata Indah dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Februari 2025.
 
Baca juga: 

Menikah Tak Semudah yang Dibayangkan, Ekspektasi Orang Tua dan Biaya Jadi Masalah Besar

Pola konsumsi makanan berubah, prioritas harga vs kualitas

Tidak hanya barang sekunder, pola konsumsi makanan dan minuman pun mengalami perubahan. Ketika ditanya soal preferensi antara makanan dan minuman dengan harga lebih murah meski kualitas standar atau lebih mahal dengan kualitas lebih tinggi, hasilnya cukup menarik, yaitu: 42 persen responden menyatakan keputusan ini bergantung pada kebutuhan dan 33 persen responden memilih harga lebih murah dengan kualitas standar.
 
Responden laki-laki lebih memprioritaskan kuantitas, sementara perempuan lebih selektif dan mempertimbangkan kebutuhan sebelum membeli.
 
Selain itu, 33 persen responden mengaku akan mengurangi pembelian makanan dan minuman tidak esensial secara signifikan selama Ramadan, sementara lebih dari separuh responden menyatakan hanya sedikit mengurangi.

Alasan di Balik Perubahan Pola Belanja

Menurut Populix, perubahan ini dipengaruhi oleh kewaspadaan masyarakat dalam menghindari overspending selama Ramadan. 
 
Padahal, secara umum, anggaran belanja masyarakat tidak mengalami perubahan drastis dibanding tahun lalu.
 
“Hal ini perlu menjadi catatan bagi para pengusaha, khususnya produsen dan ritel, untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar tetap bisa menarik pembeli di bulan Ramadan nanti,” kata Indah.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan