Sebanyak delapan juta orang telah mendaftar  kartu prakerja sejak program ini dibuka. Foto: Istimewa
Sebanyak delapan juta orang telah mendaftar kartu prakerja sejak program ini dibuka. Foto: Istimewa

8 Juta Orang Daftar Kartu Prakerja

Husen Miftahudin • 27 April 2020 16:51
Jakarta: Manajemen Pelaksana atau Project Management Office (PMO) Program Kartu Prakerja mencatat sudah ada sebanyak delapan juta orang yang mendaftar program ini. Jumlah pendaftar tersebut terhitung sejak gelombang awal dibuka hingga hari ini, Senin, 27 April 2020.
 
"Sekarang sudah delapan juta orang lebih yang mendaftar, dan lebih dari setengahnya sudah bisa mengikuti gelombang pendaftaran," kata Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja Panji Winanteya Ruky melalui telekonferensi di Jakarta, Senin, 27 April 2020.
 
Panji menjelaskan proses pendaftaran dilakukan secara bertahap. Namun pada tahapan ini dianggap sebagai tahapan yang tidak sulit meski ada saja beberapa pendaftar yang tidak lolos lantaran tak bisa diverifikasi.

"Kebanyakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) tidak bisa diverifikasi, mungkin salah ketik nama, tanggal (lair) yang tidak sesuai dengan database. Di masa awal itu jadi backlog tapi sejalan dengan waktu makin banyak yang bisa menyelesaikan proses pendaftaran," ungkapnya.
 
Masalah kedua yang membuat pendaftar tidak lolos dalam tahap verifikasi ketika mengunggah foto diri. Masih banyak unggahan foto diri para peserta yang tidak terbaca sistem karena terlalu terang, terlalu gelap, hingga tidak lurus.
 
Namun, sebut dia, hal itu tak menjadi halangan lantaran calon peserta bisa mengunggah ulang untuk mengubah foto diri. Sehingga mereka bisa melanjutkan pendaftaran di gelombang selanjutnya.
 
Panji mengakui saat ini jumlah pendaftar melebihi kuota yang disediakan. Adapun pemerintah menargetkan sebanyak 5,6 juta orang menjadi peserta program kartu prakerja tahun ini yang disaring melalui 30 gelombang lebih pendaftaran.
 
"Kami sendiri sudah dapat data dari kementerian lembaga terkait pekerja yang terdampak secara langsung covid-19 seperti PHK dan dirumahkan. Itu tetap didahulukan untuk mendapat kuota khusus, baru setelahnya masyarakat umum menggunakan randomisasi," pungkas Panji.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan