"Lebih dari 80 persen dari Anda telah menerima tawaran akun kredit dan kami sangat mengapresiasi ini. Mohon dipahami bahwa kebijakan kami sejalan dengan banyak operator lainnya di industri perjalanan dan wisata, serta merefleksikan fokus kami untuk keluar dari situasi sulit ini dan kembali terbang dengan Anda secepatnya," ujarnya melalui keterangan resmi, Minggu, 12 April 2020.
Tony memastikan pihaknya mematuhi semua peraturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing negara dan asosiasi konsumen.
"Dan kami yakin ini adalah solusi yang terbaik. Anda adalah satu dari sekitar 600 jutaan pelanggan yang pernah terbang bersama AirAsia, dan kami tidak sabar untuk menerbangkan Anda kembali setelah semua ini berakhir," imbuhnya.
Tony sangat menyarankan konsumen untuk menerima akun kredit yang dapat diproses lebih cepat dan berlaku selama 365 hari, atau kesempatan untuk pindah jadwal berkali-kali.
"Sementara kami pun tetap melayani permintaan pengembalian dana secara kasus per kasus. Hanya saja, karena jumlah permintaan yang melonjak, proses pengembalian dana akan berlangsung lebih lama dari biasanya, yaitu antara 12 hingga 16 minggu," urainya.
Dia pun mengakui banyaknya komentar terkait layanan virtual AVA, dan memastikan setiap masukan ditanggapi secara serius, dan tim sedang terus melakukan penyempurnaan terhadap sistemnya setiap hari.
Saat ini, lanjut dia, tim AVA sedang menghadapi 10 kali lipat jumlah permintaan dari biasanya, atau sekitar setengah juta pelanggan setiap hari.
"Kami belum pernah mengalami ini sebelumnya. Kami pun mengakui bahwa kami tidak selalu sempurna, tapi kami akan menempuh segala upaya yang terbaik, kapan pun, demi masyarakat dan pelanggan kami. Situasi ini tidak terduga, namun hanya sementara. Kami akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya, mewarnai langit menjadi merah lagi, dan memastikan siapa pun bisa terbang kembali," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News