"Hutama Karya menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tepat waktu, tepat mutu serta zero accident," ujar Adjib dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 15 Mei 2024.
Lebih lanjut Adjib menjelaskan dalam proses percepatan pembangunannya, Hutama Karya menerapkan Green Construction yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi, dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan didukung teknologi Building Information Modelling (BIM) yang mengintegrasikan proyek dari perencanaan hingga pelaksanaan agar berjalan secara efektif.
"Keberadaan bendungan kedua di provinsi Sulawesi Tenggara ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar, diantaranya berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 ha dimana sebelumnya hanya sebesar 1.903 ha," tutur Adjib.
Selain itu, bendungan ini sebagai pemenuhan air baku sebesar 511 liter per detik, adanya potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) sebesar 1,3 megawatt (MW), serta adanya potensi menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar.
Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Ameroro untuk Cegah Krisis Air dan Reduksi Banjir |
Diresmikan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meresmikan Bendungan Ameroro garapan Hutama Karya kerja sama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, (Adhi Karya) (KSO HK-Adhi) pada paket II yang berlokasi di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, kemarin.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Bendungan Ameroro sebagai bendungan ke 40 yang telah dibangun pemerintah selama 10 tahun terakhir dengan kapasitas tampung 88 juta meter kubik (m3), luas genangan 398 ha, serta dapat mereduksi banjir di wilayah Konawe dan sekitarnya.
"Kita tahu di beberapa negara sekarang ini mulai terjadi krisis air, sulit sekali mendapatkan air. Ke depan air menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan kita, sehingga harus betul-betul kita manfaatkan," tegas Presiden.
Sehari sebelum diresmikan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menandatangani prasasti rampungnya pembangunan Bendungan Ameroro sebagai bentuk pertanggungjawaban Kementerian PUPR, kontraktor, dan konsultan terhadap publik.
"Sehingga kalau ada apa-apa kita bisa tahu siapa yang bertanggung jawab dan kapan infrastruktur ini dibangun," kata Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News