Itu diungkapkannya setelah mendapat laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) terbaru peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking 2022 berada pada posisi ketiga atau naik satu peringkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi empat.
Erick mengatakan Indonesia berhasil masuk dalam sepuluh besar pada sejumlah sektor seperti keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik dan obat-obatan halal busana, serta media dan rekreasi bertema Islam.
Namun masih ada satu sektor yang belum menempatkan Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking ialah sektor perjalanan ramah muslim.
Baca juga: Lagi Ramai di Debat Cawapres, Apa Itu SGIE? |
Mendongkrak potensi sektor perjalanan ramah muslim
Ia pun menilai hal ini menjadi tugas bersama untuk mendongkrak potensi sektor perjalanan ramah muslim di destinasi unggulan Indonesia."MES sejak awal terus berkomitmen bahu-membahu bersama pemerintah, BUMN, swasta, dan seluruh pihak untuk terus meningkatkan pengembangan industri halal Indonesia," kata Erick dalam siaran pers, Rabu, 27 Desember 2023.
Ia menjelaskan, untuk produk makanan halal Indonesia yang berada di peringkat dua. Selain itu, Indonesia juga peringkat tiga untuk sektor busana halal, peringkat tujuh untuk keuangan Islam, media dan rekreasi di posisi enam, serta kosmetik dan obat-obatan halal di peringkat lima.
Menurutnya, sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar dunia sudah sepantasnya Indonesia menjadi raja industri halal. Ia tak ingin Indonesia hanya sekadar menjadi penonton bagi industri halal dunia.
"Alhamdulillah, kemarin ramai dibahas kita di posisi empat, sekarang sudah naik satu peringkat di posisi tiga menggeser Uni Emirat Arab (UEA), ke depan, bismillah tentu kita ingin jadi nomor satu dunia," ujar Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id