Menteri Perindustrian Agus Gumiwang - - Foto: dok Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang - - Foto: dok Kemenperin

Kerek Pertumbuhan Ekonomi, Kemenperin Targetkan Belanja Produk Lokal 80%

Husen Miftahudin • 22 Maret 2022 17:14
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan penggunaan produk dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasa sebesar 80 persen. Adapun secara total, target pembelian produk dalam negeri untuk belanja barang dan jasa pemerintah pada 2022 sebesar Rp400 triliun.
 
"Kami harapkan komitmen yang sama dari pengguna wajib produk dalam negeri lainnya untuk menetapkan target capaian penggunaan produk dalam negeri," pinta Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 22 Maret 2022.
 
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jelasnya, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67 persen hingga 1,71 persen.


"Jika pada 2021 terdapat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69 persen, maka dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, ekonomi Indonesia dapat terdongkrak 5,36 persen hingga 5,4 persen," sebut dia.
 
Agus menekankan pemerintah terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri. Hal ini guna mendukung Bangga Buatan Indonesia dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri dalam negeri.
 
Ia menyampaikan, anggaran pemerintah pusat terutama pada belanja barang dan belanja modal melalui APBN 2022 sebesar Rp538,9 triliun. Anggaran tersebut dapat digunakan sebesar-besarnya untuk belanja produk dalam negeri, yang belum termasuk belanja pemerintah daerah.
 
"Jika ditambahkan dengan potensi belanja barang dan belanja modal pemerintah daerah melalui APBD 2022 sebesar Rp532,5 triliun, maka total potensi belanja barang dan belanja modal saja mencapai Rp1.071,4 triliun," ungkapnya.
 
Apalagi, potensi tersebut akan menjadi lebih besar jika ditambahkan dengan belanja BUMN. "Apabila potensi yang sangat besar ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh industri dalam negeri, maka ada multiplier effect yang manfaatnya akan sangat terasa bagi kemajuan industri dan ekonomi di dalam negeri khususnya bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM)," tutur Agus.
 
Oleh karena itu, lanjutnya guna bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang gemilang, perlu kerja sama dalam menyukseskan program substitusi impor dan menggantikannya dengan produk dalam negeri.
 
"Industri dalam negeri harus kita dorong untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya kebutuhan belanja pemerintah dan BUMN," pungkas Agus.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan