Ia menilai, Ciremai Group telah menjadi contoh pengembangan ekosistem peternakan ayam dari hulu sampai hilir. Dengan memanfaatkan KUR klaster ini, lanjutnya, para peternak tidak akan kebingungan lagi untuk mendapatkan pendanaan.
Teten mengapresiasi Ciremai Group telah menjadi model pembentukan korporatisasi pangan yang baik. Pasalnya, para peternak yang menjadi anggota Ciremai Group telah bergabung dalam klaster yang dapat bersaing dengan usaha besar.
"Ini bisa jadi model yang nantinya dapat kita kembangkan," katanya saat mengunjungi Sentra Penetasan Ayam Petelur Ciremai Group di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dilansir dari Antara, Selasa, 25 Januari 2022.
Menkop optimistis keterlibatan para peternak ayam anggota Ciremai Group ke dalam KUR klaster dapat memberdayakan masyarakat.
Sebagai pelaku industri peternakan ayam dengan sistem Closed House (kandang tertutup yang menjamin keamanan secara biologi), Ciremai Group dianggap dapat menjadi center of excellence (proyek percontohan) bagi industri peternakan ayam karena sudah menerapkan teknologi dalam meningkatkan produktivitas ayam petelur.
Selain itu, penetasan ayam petelur dengan Parent Stock (ayam pembibit) dikatakan telah berhasil dibangun dari hulu ke hilir (inclusived closed loop) sehingga stabilisasi harga Day Old Chicken/DOC (bibit ayam) dapat terkendali.
"Dengan membangun sentra peternakan ayam petelur, Ciremai Group juga telah membangun circular economy (ekosistem) dengan memanfaatkan limbah kotoran ayam menjadi pakan untuk budi daya Maggot Black Soldier Fly (BSF), sehingga industri peternakan ayam menjadi bebas sampah (zero waste)," ucap Menteri Teten.
Menurut dia, budi daya maggot mempunyai kandungan protein yang tinggi sebesar 40 persen dan dapat menjadi pakan ternak, budi daya ikan, serta industri kolagen (kosmetik).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News