Pada saat arus mudik dimulai yakni tanggal 27 April 2022, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan bahwa kendaraan pengangkut besar akan berhenti beroperasi. Kebijakan itu akan mempengaruhi konsumsi biosolar.
"Tentunya ini akan mempengaruhi jumlah konsumsi biosolar, namun yang menjadi fokus kami adalah konsumsi Pertalite. Kami memprediksi penggunaan bahan bakar Pertalite akan lebih banyak digunakan oleh masyarakat saat mudik," ucap Arifin seperti dikutip dalam siaran Pers, Sabtu, 23 April 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Arifin mengungkapkan sudah memerintahkan Pertamina untuk menyiapkan pelayanan ekstra, mulai dari stok BBM hingga unit-unit pengisian BBM apabila terjadi keadaan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kami sudah memperkirakan akan ada kenaikan saat musim libur Lebaran sekitar 10-14 persen. Untuk itu, kami sudah meminta Pertamina untuk menyiapkan sekaligus merencanakan operasi logistiknya agar BBM-nya tiba tepat waktu," ujar Arifin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Pertamina telah memprediksi pada saat puncak kenaikan gasolin diperkirakan pada 1 Mei 2022 dengan kenaikan hingga 35 persen.
“Sedangkan untuk gasoil akan terjadi penurunan terendah diperkirakan pada 03 Mei dengan penurunan hingga 52 persen. Hal tersebut diakibatkan karena menjelang arus mudik kendaraan-kendaraan besar dilarang beroperasi," jelas Nicke.
Nicke juga menyampaikan kesigapan Pertamina dalam menjaga stok BBM saat arus mudik dengan menyediakan SPBU Modular.
“Kami telah menyiapkan SPBU-SPBU Modular (Pertashop) di setiap rest area yang ada sepanjang jalur mudik, ini kami lakukan untuk menjaga ketersedian BBM bagi pemudik,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan kesiapan lainnya, seperti menyediakan 12 titik SPBU Modular dengan total sebanyak 25 unit Modular. Selanjutnya sebanyak 95 Pertamina Delivery Service (Motorist) sebanyak 111 Unit Motor siap disiagakan, serta 63 SPBU Kantong (Mobile Storage).